Kredit Foto: Istimewa
Bursa Saham Amerika Serikat (Wall Street) ditutup menguat pada perdagangan di Rabu (6/8). Hal ini didorong oleh kenaikan tajam saham Apple. Hal itu menyusul rencana perusahaan tersebut mengumumkan komitmen manufaktur domestik, serta serangkaian laporan keuangan perusahaan yang sebagian besar melampaui ekspektasi di Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Kamis (7/8), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Saham Amerika Serikat (Wall Street):
- S&P 500: Naik 0,72% ke 6.344,67
- Nasdaq Composite: Melonjak 1,21% ke 21.168,52
- Dow Jones Industrial Average: Naik tipis 0,18% ke 44.191,16
Saham Apple melonjak dan menjadi penopang utama bagi tiga indeks saham utama setelah seorang pejabat pemerintahan menyatakan bahwa perusahaan akan mengumumkan komitmen manufaktur domestik senilai US$100 miliar.
Saham McDonald's juga naik setelah laporan menunjukkan bahwa menu ekonomis restoran cepat saji itu mendorong penjualan global melebihi perkiraan.
Saham Arista Networks juga melesat setelah perusahaan jaringan cloud tersebut memproyeksikan pendapatan kuartal saat ini di atas ekspektasi analis.
"Earning masih datang lebih baik dari yang diperkirakan," kata Kepala Strategi Investasi CFRA Research, Sam Stovall.
Ia menambahkan bahwa meskipun ada ketidakpastian terkait tarif, investor tetap optimistis terhadap prospek jangka pendek.
Hingga saat ini, sekitar 400 dari perusahaan telah melaporkan kinerja keuangannya untuk kuartal II. Sekitar 80% dari laporan tersebut mengalahkan ekspektasi analis. Pertumbuhan laba kuartal ini juga diperkirakan mencapai 12,1%, naik dari 5,8% di awal Juli.
Adapun Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menjadi sorotan usai mengeluarkan tarif tambahan terhadap barang-barang asal India. Ia beralasan bahwa negara itu masih mengimpor minyak Rusia.
Pasar saham juga mendapat dorongan dari meningkatnya spekulasi bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga pada September 2025. Data ketenagakerjaan pekan lalu menunjukkan perlambatan pertumbuhan lapangan kerja serta revisi turun pada data dua bulan sebelumnya.
Baca Juga: Trump Naikkan Tarif India, Narendra Modi Langsung Bersiap ke China
Probabilitas pemangkasan suku bunga bulan depan kini mencapai 93,2%, dengan pelaku pasar juga mempertaruhkan setidaknya dua kali pemangkasan hingga akhir 2025.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement