Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba dan Pendapatan MNC Digital (MSIN) Naik di Semester I 2025, Ini Mesin Cuannya

Laba dan Pendapatan MNC Digital (MSIN) Naik di Semester I 2025, Ini Mesin Cuannya Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) berhasil menorehkan kinerja positif sepanjang semester pertama 2025. Perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp318 miliar atau naik 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan margin laba bersih sebesar 17%.

Sementara itu, total pendapatan MSIN juga mengalami lonjakan 15% year-on-year, dari sebelumnya Rp1,63 triliun menjadi Rp1,87 triliun. Pertumbuhan ini tak lepas dari kinerja solid dua platform over-the-top (OTT) milik MSIN, yakni RCTI+ dan Vision+, yang menjadi mesin cuan perusahaan.

Pendapatan dari segmen OTT tercatat mencapai Rp731 miliar, tumbuh 10% secara tahunan, sementara EBITDA dari segmen ini melesat 21% menjadi Rp214 miliar. Kontribusi RCTI+ dan Vision+ terhadap total pendapatan dan EBITDA MSIN pun dominan, masing-masing menyumbang 39% dan 41%.

Baca Juga: KPIG Milik Hary Tanoe Caplok 55% Saham Kios Ria Kreasi, Siap Eksekusi Proyek Besar Ini

“Kami sangat antusias dengan kinerja RCTI+ dan Vision+ yang kuat di semester pertama 2025. Pertumbuhan pelanggan berbayar dan engagement pengguna mencerminkan keberhasilan strategi kami,” ungkap Hary Tanoesoedibjo, Executive Chairman MNC Group.

Sepanjang semester pertama tahun ini, performa kedua platform OTT tersebut terus mengesankan di berbagai aspek, termasuk monetisasi dan keterlibatan pengguna. Jumlah pelanggan berbayar naik signifikan menjadi 4,1 juta dari 2,85 juta pada 2024.

Baca Juga: Kredit dan Aset MNC Bank Tumbuh di Tengah Tekanan Global

Peningkatan ini merupakan hasil dari strategi perusahaan yang lebih fokus pada konversi pelanggan melalui pengurangan konten gratis. Di sisi lain, meskipun pengguna aktif bulanan (MAU) tercatat sedikit menurun menjadi 109 juta, hal ini mencerminkan pergeseran ke arah penawaran premium yang ditujukan untuk peningkatan nilai jangka panjang.

"Sebagai pemimpin di industri OTT Indonesia, kami berfokus untuk mempercepat momentum ini dengan konten inovatif dan strategi digital yang gesit, yang semakin memperkuat posisi kami di pasar," pungkas Hary Tanoesoedibjo. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: