Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Minyak Stabil, Investor Tunggu Pertemuan Trump dan Putin

Harga Minyak Stabil, Investor Tunggu Pertemuan Trump dan Putin Kredit Foto: Antara/Indrayadi TH
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga minyak mentah global bergerak stabil pada perdagangan di Jumat (8/8). Hal ini terjadi seiring pasar menanti perkembangan rencana pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Dilansir dari Reuters, Senin (11/8), Minyak Brent ditutup naik 0,2% menjadi US$66,59. Sementara West Texas Intermediate (WTI) stagnan di US$63,88.

Baca Juga: Kejagung Periksa 21 Saksi Skandal Korupsi Migas

Washington dan Moskow dilaporkan tengah merundingkan kesepakatan untuk menghentikan perang di Ukraina. Pertemuan Trump dan Putin disebut bisa berlangsung paling cepat pekan depan. Kemungkinan pertemuan tersebut memunculkan harapan penyelesaian diplomatik yang dapat memicu pelonggaran sanksi terhadap Rusia.

Namun, Trump juga mengancam akan menaikkan tarif impor negara-negara yang masih atau terus membeli minyak dari Rusia. Hal ini salah satunya telah diterapkan ke India.

Baca Juga: India Tak Terima Dibilang Akal-Akalan Beli Minyak dari Rusia, Balik Menyindir AS dan Uni Eropa

“Sejumlah faktor non-minyak berpengaruh, termasuk kekhawatiran dampak tarif dan berbagai spekulasi soal siapa yang akan hadir dalam pertemuan Ukraina serta dalam kondisi apa,” ujar Analis Pasar Energi Sparta Commodities, Neil Crosby.

Trump juga menjadi sorotan usai mengumumkan rencana pencalonan dari Ketua Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih. Stephen Miran. Sosok itu ditunjuk untuk mengisi sisa masa jabatan kursi kosong di Federal Reserve.

Baca Juga: BPDP Raih Penghargaan “Kelembagaan dan Pelayanan Terbaik Bagi Sektor Sawit” pada Ajang SIEXPO 2025

Baca Juga: Jalin Kemitraan Strategis dengan Sektor Perdagangan dan Investasi, BPDP Berpartisipasi dalam ITTIE 2025 di Kota Batam

Langkah Trump memicu ekspektasi kebijakan moneter yang lebih dovish, yang berpotensi mendukung pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: