- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
PLN Gandeng Kampus dan Riset Nasional Genjot EBT, Siap Hadapi Tantangan Transisi Energi
Kredit Foto: Ist
PT PLN (Persero) menunjukkan komitmen kuat dalam memanfaatkan kemajuan sains dan teknologi untuk memperluas porsi energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. Dalam Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) Indonesia 2025 di Bandung, Kamis (7/8), PLN menegaskan peran strategisnya dalam mendorong swasembada energi sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui inovasi teknologi energi terbarukan.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek), Stella Christie, menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor industri dan dunia riset. "Kami terus semangat dan di Diktisaintek kami adalah sebagai penjembatan. Kami terus-menerus memetakan kebutuhan BUMN agar bisa dilemparkan langsung kepada Bapak-Ibu sekalian, agar BUMN kita bisa meningkatkan revenue, menurunkan cost, berdasarkan riset yang dilakukan oleh Bapak-Ibu sekalian," tegas Stella dalam forum tersebut.
Lebih lanjut, Stella menjelaskan bahwa sinergi antara BUMN seperti PLN dengan lembaga riset dan perguruan tinggi menjadi kunci dalam menciptakan solusi energi berkelanjutan. Pernyataan ini sekaligus menegaskan komitmen pemerintah dalam mendorong hilirisasi hasil penelitian untuk mendukung transformasi sektor energi nasional, khususnya dalam mencapai target bauran EBT yang lebih besar di masa depan.
Baca Juga: PLN Hadirkan Promo 'Energi Kemerdekaan', Hemat Biaya Tambah Daya Hingga 50%
Stella menambahkan bahwa ekosistem riset nasional telah menghasilkan banyak prototipe dari basic research hingga translational research. Tantangan terbesar adalah memastikan inovasi tersebut dapat dihilirisasi menjadi solusi yang digunakan secara luas.
“Kemdiktisaintek berkomitmen mendukung skema-skema hilirisasi berbasis kolaborasi. Kami dorong agar riset dari kampus-kampus dapat menjelma menjadi solusi nyata bagi industri dan masyarakat,” tambahnya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan kesiapan PLN untuk berkolaborasi dengan perguruan tinggi maupun lembaga riset untuk mengimplementasikan hasil riset ke dalam upaya akselerasi pemanfaatan EBT di Indonesia.
“Kami menyambut baik langkah Kementerian Diktisaintek dalam mendorong pemanfaatan riset sains dan teknologi di sektor industri. Bagi PLN, sains dan teknologi menjadi kunci untuk meningkatkan bauran EBT nasional, selaras dengan target Net Zero Emission 2060,” ujar Darmawan.
Sementara itu, Executive Vice President Aneka Energi Baru Terbarukan PLN, Daniel K.F. Tampubolon, menyampaikan bahwa pemanfaatan teknologi menjadi bagian integral dalam strategi percepatan transisi energi nasional.
“Transisi energi tidak terbatas pada pembangkit EBT, tetapi memastikan seluruh ekosistemnya siap, mulai dari pembangkitan, transmisi, dan distribusi, melalui implementasi smart grid,” ujar Daniel.
Baca Juga: PLN Apresiasi Pelanggan Industri Andalan Dorong Ekonomi Hijau Berkelanjutan
Ia menjelaskan bahwa teknologi smart grid akan menjadi enabler utama dalam mengatasi inherent risk atas karakter intermitensi dari variable renewable energy (VRE). Smart Grid merupakan sistem kelistrikan modern yang memanfaatkan sistem informasi dan digital sehingga menjadikannya lebih fleksibel, responsif, dan dapat meningkatkan bauran EBT secara lebih optimal dengan tetap menjaga tingkat keandalan dan efisiensi operasi sistem.
Tak hanya itu, PLN juga terus mendorong pengembangan infrastruktur green enabling transmission line sepanjang 47.758 kilometer sirkuit (kms) seperti yang tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034. Transmisi hijau ini dirancang untuk mengatasi ketidaksesuaian atau mismatch antara lokasi pembangkit EBT dengan pusat-pusat permintaan listrik dan kawasan industri lintas kepulauan.
“Mismatch ini memang menjadi salah satu tantangan utama di Indonesia sebagai negara kepulauan. Namun, dengan riset yang mendalam, kita dapat menghadirkan teknologi dan inovasi terapan yang adaptif dan berkelanjutan,” tutup Daniel.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement