Kredit Foto: Istimewa
Pertamina dinilai memiliki kontribusi signifikan dalam mendukung pencapaian swasembada energi nasional. Penilaian tersebut disampaikan Anggota Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno dan Direktur Eksekutif Economic Society Network Institute Acuviarta Kartabi, merespons kinerja positif BUMN energi itu pada semester I 2025.
Eddy mengatakan capaian Pertamina sejalan dengan semangat HUT ke-80 Republik Indonesia yang mengusung kemandirian dan ketahanan energi. “Ya, tentu. Jadi, ini adalah bagian dari upaya kita untuk menciptakan ketahanan energi dalam rangka menciptakan kemandirian dan swasembada energi ke depan,” ujarnya, Senin (11/8/2025).
Hingga semester I 2025, Pertamina mampu menjaga produksi minyak dan gas sebesar 1,04 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD), terdiri dari produksi minyak 557 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2.798 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Eddy menilai capaian itu tidak lepas dari temuan cadangan migas baru melalui kegiatan eksplorasi dan pengeboran.
Baca Juga: RI Buktikan Kemampuan Menuju Swasembada Energi
“Penemuan tersebut menunjukkan bahwa kegiatan hulu Pertamina menghasilkan cadangan baru. Hal ini akan menambah peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan lifting minyak sesuai target 1 juta barel per hari di 2030,” jelasnya.
Ia menambahkan, pencapaian tersebut menjadi tonggak menuju ketahanan energi, mengingat konsumsi minyak nasional mencapai 1,6 juta barel per hari, sedangkan produksi berada sedikit di bawah 600 ribu barel per hari.
Pandangan serupa disampaikan Acuviarta Kartabi. Menurutnya, capaian Pertamina mendukung ketahanan energi sekaligus selaras dengan tema pembangunan inklusif dan berkelanjutan sebagaimana tertuang dalam RPJM Presiden Prabowo Subianto. “Jadi ada inklusivitas, yaitu tidak hanya pertumbuhan tetapi ada juga pemerataannya,” ujarnya.
Baca Juga: Pertamina Catat Kinerja Positif Hulu hingga Hilir, Akselerasi Swasembada Energi Nasional
Acuviarta menilai keberhasilan Pertamina juga berkontribusi mengurangi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui perbaikan manajemen energi. “Saya kira akan lebih sehat, akan membantu mengurangi beban defisit APBN. Salah satu hal yang paling penting adalah kita mampu memperbaiki manajemen energi kita. Ini kan kontribusi Pertamina yang sangat baik,” katanya.
Ia menambahkan, untuk jangka menengah, capaian tersebut diyakini mampu menekan impor BBM dan minyak mentah sehingga menghemat anggaran. Sementara dalam jangka pendek, hal itu memperkuat ketahanan stok BBM nasional.
Selain itu, Pertamina dinilai memberikan kontribusi signifikan dari pajak, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan dividen. “Kontribusi itu akan terjaga, bahkan lebih bisa semakin meningkat,” tutup Acuviarta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement