Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wall Street Cetak Rekor Lagi, Efek Suku Bunga Diprediksi Bakal Dipangkas The Fed

Wall Street Cetak Rekor Lagi, Efek Suku Bunga Diprediksi Bakal Dipangkas The Fed Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Saham Amerika Serikat (Wall Street) kembali mencetak rekor penutupan tertinggi untuk hari kedua berturut-turut pada Rabu (13/8). Hal ini terjadi seiring meningkatnya harapan semakin dekat nya siklus pelonggaran kebijakan moneter dari Federal Reserve (The Fed) .

Dilansir dari Reuters, Kamis (14/8), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Saham Amerika Serikat (Wall Street):

  • Dow Jones Industrial Average (DJIA): Naik 1,04% ke 44.922,27.
  • S&P 500 (SPX): Menguat 0,32% menjadi 6.466,58. 
  • Nasdaq Composite (IXIC): Naik 0,14% menjadi 21.713,14.

Optimisme pasar diperkuat oleh tanda-tanda bahwa tarif impor belum sepenuhnya tercermin pada inflasi konsumen, memberikan sedikit kelegaan bagi investor yang tengah mencermati dampak ketidakpastian perdagangan terhadap ekonomi dari AS.

Namun Nvidia, Alphabet, Microsoft dan sejumlah saham teknologi berkapitalisasi besar lainnya ditutup melemah karena investor mencari katalis pertumbuhan baru.

“Valuasi saat ini memang tinggi. Namun pada akhirnya, kuncinya ada pada pencapaian laba perusahaan, dan itu yang kita lihat sekarang,” kata Co-Head Client Portfolio Management Fundamental Equities Goldman Sachs Asset Management, Katherine Bordlemay.

Para pelaku pasar kini sepenuhnya memperkirakan adanya pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada September. Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent bahkan menyebut pemangkasan agresif sebesar 50 basis poin dimungkinkan, mengingat lemahnya data ketenagakerjaan baru-baru ini.

Baca Juga: Menkeunya Trump: Peluang Dipangkasnya Suku Bunga The Fed September Hampir 100%

Sementara itu, Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan bank sentral masih mencoba memahami apakah dampak tarif terhadap inflasi bersifat sementara atau lebih persisten, yang akan menjadi pertimbangan penting dalam menentukan waktu pemangkasan suku bunga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: