Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anggaran Pendidikan 20% dari RAPBN 2026, Prabowo: Harus Tepat Sasaran

Anggaran Pendidikan 20% dari RAPBN 2026, Prabowo: Harus Tepat Sasaran Kredit Foto: BPMI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa pendidikan memegang peran sentral dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul dan berdaya saing global, sekaligus menjadi instrumen utama dalam mengentaskan kemiskinan.

“Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mencetak SDM unggul yang berdaya saing global. Pendidikan adalah instrumen untuk memberantas kemiskinan,” ujar Presiden Prabowo.

Presiden menegaskan komitmen pemerintah untuk memenuhi amanat konstitusi terkait alokasi anggaran pendidikan minimal 20 persen dari APBN.

“Pemerintah berkomitmen memenuhi anggaran pendidikan 20% yaitu sekitar Rp757,8 triliun untuk tahun 2026. Terbesar sepanjang sejarah NKRI. Tapi kita harus waspada,” ujarnya saat menyampaikan Pidato RAPBN dan Nota Keuangan Sidang Tahunan DPR-RI sdi Gedung Nusantara, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Ia mengingatkan pentingnya memastikan penggunaan anggaran tersebut secara tepat sasaran, termasuk melalui peningkatan kualitas tenaga pendidik dan penguatan pendidikan vokasi.

“Anggaran pendidikan harus tepat sasaran. Kita tingkatkan kualitas guru. Perkuat pendidikan fokasi. Selaraskan kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja,” jelasnya.

Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Dukung Pendidikan, Bagi 1.000 Seragam Sekolah untuk Anak Operator SPBU dan Siswa Difabel

Presiden juga memaparkan sejumlah program yang akan digulirkan pemerintah untuk memperluas akses pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.

“Pemerintah menyiapkan biaya siswa bagi siswa dan mahasiswa. Dengan program Indonesia Pinter untuk 21,1 juta siswa. KIP kuliah untuk 1,2 juta mahasiswa,” ungkap Prabowo.

Tak hanya itu, pemerintah juga mengalokasikan anggaran besar untuk peningkatan sarana dan prasarana pendidikan.

“Dan peningkatan kualitas fasilitas sekolah kampus dialukasikan sebesar Rp150,1 triliun. Untuk gaji guru, penguatan kompetensi dan kesejahteraan guru serta dosen dialukasikan sebesar Rp178,7 triliun,” terangnya.

Presiden memastikan bahwa tunjangan profesi bagi guru, baik non-PNS maupun ASN daerah, akan dipenuhi secara memadai.

“Tunjangan profesi guru non-PNS dan tunjangan profesi guru ISN daerah disiapkan secara memadai,” ujarnya.

Sebagai bagian dari upaya pemerataan akses pendidikan berkualitas, pemerintah juga akan mengembangkan sekolah rakyat dan sekolah unggul.

“Sekolah rakyat dan sekolah unggul Garuda. Dan sekolah unggul Garuda Transformasi. Kita perkuat sebagai jembatan pembangkit harapan bagi anak-anak miskin. Untuk meraih pendidikan terbaik,” kata Presiden.

Selain itu, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) akan diperkuat untuk memberikan beasiswa dalam skala lebih luas ke berbagai perguruan tinggi terkemuka di dunia.

“Kita dorong LPDP untuk menyediakan beasiswa lebih masif lagi di berbagai universitas terbaik dunia,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Istihanah
Editor: Istihanah

Advertisement

Bagikan Artikel: