Kredit Foto: BPMI
Presiden Prabowo Subianto, menargetkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dapat terlaksana tanpa adanya defisit pada tahun 2027 dan 2028. Hal itu ia sampaikan dalam pidato Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
"Harapan saya, cita-cita saya harapan saya suatu saat apakah 2027 atau 2028 saya ingin berdiri di depan majelis ini, di podium ini, untuk menyampaikan APBN kita bahwa kita berhasil punya APBN yang tidak ada defisitnya sama sekali," ujar Prabowo.
Ia menegaskan, pemerintah akan melakukan efisiensi anggaran agar meminimalisir terjadi defisit APBN. Selain itu, upaya optimalisasi pendapatan negara terus dikerahkan, salah satunya berasal dari pajak yang mampu mendorong nilai pendapatan negara.
Baca Juga: Prabowo Targetkan Defisit APBN 2,48% di 2026
"Optimalisasi pendapatan negara harus dilakukan secara konsisten, pajak adalah instrumen untuk keadilan, untuk redistribusi pendapatan, yang kaya bayar pajak, yang tidak mampu dibantu, penerimaan perpajakan akan terus ditingkatkan dengan tetap melindungi iklim investasi dan keberlanjutan dunia usaha," paparnya.
Sementara itu, dalam rancangan APBN 2026, pemerintah berencana mengalokasikan belanja negara sebesar Rp3.786,5 triliun. Sementara itu, pendapatan negara sebanyak Rp3.147,7 triliun.
Baca Juga: Puan Desak Pemerintah Perhitungkan Risiko Global di APBN 2026
Hal ini menghasilkan defisit APBN sebesar Rp638,8 triliun atau 2,48 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Djati Waluyo
Advertisement