Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demi Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 5,4% di 2026, Ini Jurus Sri Mulyani

Demi Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 5,4% di 2026, Ini Jurus Sri Mulyani Kredit Foto: Youtube Kemenkeu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% pada 2026 sebagaimana tercantum dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026. Target ini akan dikejar melalui penguatan iklim investasi, pemberian insentif fiskal, serta sinergi erat antara pemerintah pusat dan daerah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, sumber utama pertumbuhan akan berasal dari peningkatan investasi, baik domestik maupun asing.

“Kita akan terus meningkatkan iklim usaha dan memenuhi kebutuhan investor. Koordinasi lintas kementerian akan diarahkan untuk mendukung dunia usaha,” ujarnya dalam konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026 di Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Baca Juga: Sri Mulyani Ingatkan Pentingnya Amanah Kelola APBN Rp3.800 Triliun

Sri Mulyani menekankan peran aktif pemerintah daerah dalam menciptakan daya tarik investasi. Bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, pemerintah mendorong daerah memperkuat infrastruktur, menyederhanakan perizinan, menjaga stabilitas harga, dan mempertahankan inflasi rendah.

“Kami memberikan insentif agar daerah menjadi atraksi investasi yang lebih baik, sehingga pertumbuhan dan investasinya meningkat,” katanya.

Baca Juga: Prabowo Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5,4% di 2026

Selain mendorong investasi swasta, pemerintah akan mengoptimalkan belanja negara agar lebih produktif, terutama pada sektor prioritas seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan energi terbarukan. Langkah ini diharapkan memberi efek berganda terhadap penyerapan tenaga kerja dan kesejahteraan masyarakat.

Menurut Sri Mulyani, prospek ekonomi 2026 dinilai positif dengan stabilitas makro yang terjaga, inflasi terkendali, dan daya beli masyarakat yang kuat. Namun, ketidakpastian global tetap menjadi risiko yang harus diantisipasi melalui kebijakan fiskal yang hati-hati dan terukur.

“Insentif fiskal akan kita siapkan bersama-sama agar investasi masuk, namun pada saat yang sama fiskal tetap prudent,” tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: