Kredit Foto: Youtube
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang mencapai Rp3.800 triliun harus dilandasi integritas dan tata kelola yang baik (good governance).
Dalam Sarasehan Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah “Refleksi Kemerdekaan RI Ke-80 Tahun 2025”, Selasa (12/8), Sri Mulyani menyoroti empat karakter Nabi Muhammad SAW, yang terdiri dari sidik, amanah, tablig, dan fatonah. Menurut Sri Mulyani sifat-sifat tersebut jadi prinsip penting dalam pengelolaan keuangan negara maupun ekonomi syariah.
"Mau megang duit 1 juta, 1 miliar, 10 triliun, 1000 triliun, 3800 triliun kayak APBN. Kalau Anda tidak punya dan tidak menjaga sidik dan amanah maka Anda akan tidak hanya mencederai cita-cita Islam itu tapi Anda menzalimi orang yang paling perlu untuk kita bela," jelas Sri Mulyani.
Baca Juga: Sri Mulyani: Pelaku Ekonomi Syariah Harus Infiltrasi Koperasi Desa Merah Putih
Ia menambahkan, prinsip tablig atau transparansi penting untuk memastikan pengelolaan ekonomi tetap berada di jalur yang benar, sementara fatonah atau kecerdasan diperlukan untuk mengambil kebijakan yang tepat.
"Mengelola ekonomi tanpa transparansi pasti disitu banyak syaiton nirojim. Banyak banget syaiton nirojim. Maka menyampaikan itu menurut saya adalah sebuah wujud untuk kita dicek atau dilihat supaya kita terus ada di dalam rel yang amanah. Ini buat saya menyebutkan keresahan. Karena fathonah artinya cerdas," tutur Sri Mulyani
Sri Mulyani menilai, karakter pengelola keuangan sama pentingnya dengan instrumen kebijakan, terutama dalam mewujudkan cita-cita keadilan dan keberpihakan pada masyarakat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement