Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pendapatan UMKM di Bawah Rp1 Juta, Kadin Siapkan 13 Jurus Penyelamat

Pendapatan UMKM di Bawah Rp1 Juta, Kadin Siapkan 13 Jurus Penyelamat Kredit Foto: PNM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyoroti kondisi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang sebagian besar masih berpendapatan sangat rendah. Survei internal Kadin mencatat, 38,4 persen UMKM hanya memperoleh penghasilan kurang dari Rp1 juta per bulan, jauh di bawah garis kemiskinan nasional sebesar Rp2,6 juta.

Wakil Ketua Umum Bidang Kewirausahaan UMKM Kadin Indonesia, RM Tedy Aliudin, mengatakan kondisi tersebut mencerminkan lemahnya daya saing UMKM dalam menopang kesejahteraan.

“Bayangkan, ada saudara-saudara kita pelaku UMKM yang penghasilannya di bawah Rp1 juta sebulan, sementara rata-rata punya dua anak. Ini jauh dari layak,” ujarnya dalam Rakornas Kadin 2025, Rabu (20/8/2025).

Baca Juga: Investasi Rp540 Miliar, Kadin Bangun Seribu Dapur UMKM

Selain itu, 67,8 persen UMKM tercatat memiliki omzet tahunan di bawah Rp50 juta atau kurang dari Rp4,2 juta per bulan. Kondisi tersebut membuat UMKM rawan masuk kategori miskin. Bahkan, 8,95 persen tingkat kemiskinan di Indonesia berasal dari UMKM, mendekati data Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 9,02 persen.

Menurut Kadin, rendahnya pendapatan UMKM dipengaruhi oleh lemahnya kompetensi manajerial, keterbatasan akses pasar, dan minimnya akses permodalan. “Sebanyak 74 persen UMKM tidak memiliki pencatatan keuangan, sehingga sulit dilayani perbankan. Jaringan pasarnya pun rata-rata hanya sebatas kecamatan atau RT/RW,” kata Tedy.

Baca Juga: Anindya Bandingkan Kopdes dengan Alfamart: 80 Ribu vs 40 Ribu

Meski menghadapi tantangan berat, UMKM masih menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Data Kadin menunjukkan 99,99 persen pelaku usaha di Indonesia merupakan UMKM. Namun, kontribusi ekspor UMKM baru mencapai 15,5 persen dan sebagian besar tetap didominasi perusahaan besar.

Sebagai solusi, Kadin menyiapkan 13 program prioritas, mulai dari “Kampung Digital” untuk meningkatkan literasi digital, mentoring berbasis hard skill dan soft skill, hingga program pembiayaan mikro. “Tidak bisa kita kerja biasa-biasa saja. Kalau ingin Indonesia maju, UMKM harus naik kelas dan pendapatannya meningkat,” tegas Tedy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: