Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertanian Sumbang Rp1.900 Triliun, Dorong Ekonomi Nasional hingga Rp100.000 Triliun

Pertanian Sumbang Rp1.900 Triliun, Dorong Ekonomi Nasional hingga Rp100.000 Triliun Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sektor pertanian tercatat menyumbang Rp1.900 triliun ke perekonomian nasional dan berpotensi mendorong perputaran ekonomi Indonesia hingga mencapai Rp100.000 triliun jika dikombinasikan dengan hilirisasi dan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal ini disampaikan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam Rakornas Kadin 2025 yang menyoroti pentingnya pertanian sebagai penggerak utama ekonomi Indonesia.

Menurut Amran, perputaran dana sebesar Rp1.900 triliun di sektor pertanian mampu menggerakkan sektor lain, seperti perdagangan, industri, dan UMKM, sehingga menghasilkan multiplier effect mencapai Rp57.000 triliun. Dengan penguatan hilirisasi komoditas, nilai tambah bisa dilipatgandakan hingga mendorong perekonomian ke level Rp100.000 triliun.

“Pertanian ini punya dua kekuatan besar, dan yang paling sustain adalah pertanian serta sumber daya alam kita. Kalau ini didorong dengan UMKM, maka Indonesia bisa menjadi negara super power,” ujar Amran, Rabu (20/8/2025).

Ia mencontohkan, ekspor kelapa dalam bentuk mentah saat ini hanya menghasilkan sekitar Rp26 triliun. Namun, apabila diolah menjadi produk turunan seperti virgin coconut oil (VCO) atau coconut meal, nilainya bisa meningkat 100 kali lipat hingga Rp2.600 triliun. 

“Pabrik pengolahan kelapa hanya butuh investasi sekitar Rp30 miliar. Kalau UMKM bergabung, ini sangat mungkin dilakukan,” tutur Amran.

Selain kelapa, komoditas strategis lain yang disebut berpotensi besar adalah nikel dan crude palm oil (CPO). Indonesia yang menguasai 52% cadangan nikel dunia dapat memainkan peran penting dalam industri baterai kendaraan listrik. Sementara itu, CPO yang menguasai 60% pasar global bisa dijadikan senjata ekonomi lewat kebijakan hilirisasi maupun pengembangan biofuel.

Amran menekankan, UMKM menjadi pilar penting dalam memperkuat basis ekonomi nasional. Dengan perputaran dana Rp300 juta yang dicairkan dan digerakkan di sektor UMKM setiap tahun, daya dorongnya akan luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi. 

“Indonesia kuat kalau UMKM kuat. Dana yang berputar lewat UMKM bisa memberi efek berlipat bagi perekonomian,” tegasnya.

Hilirisasi, kata dia, bukan sekadar strategi dagang, tetapi menjadi instrumen Indonesia untuk meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri sekaligus memperkuat posisi tawar di pasar global. 

“Kalau hilirisasi ini berjalan, bukan mustahil pertanian dan UMKM bisa mendorong ekonomi Indonesia mencapai Rp100.000 triliun,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: