Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 mencapai 5,1 persen, lebih tinggi dari titik tengah kisaran perkiraan 4,6 hingga 5,4 persen. Proyeksi ini disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) secara daring, Rabu (20/8/2025).
“Bank Indonesia memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi untuk keseluruhan tahun 2025 akan berada di atas titik tengah 4,6 sampai 5,4 persen, berarti di sekitar 5,1 persen,” ujar Perry.
Menurut Perry, meski prospek pertumbuhan membaik, perekonomian nasional masih menghadapi output gap atau kesenjangan antara kapasitas potensial dengan permintaan aktual.
Baca Juga: BI Catat Arus Masuk Investasi Asing Capai US$1 Miliar per Bulan, Sinyal Ekonomi RI Membaik
“Kesenjangan output yang masih negatif menunjukkan kapasitas perekonomian nasional sebenarnya lebih besar dibandingkan dengan permintaan yang ada saat ini,” katanya.
BI memperkirakan momentum perbaikan ekonomi lebih terasa pada semester II-2025. Pendorong utamanya adalah kinerja ekspor yang tetap positif, peningkatan permintaan domestik, serta ekspansi belanja pemerintah.
“Sinergi dan koordinasi kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia terus diperkuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi sesuai dengan kapasitas perekonomian nasional,” ucap Perry.
Ia menambahkan, dukungan belanja pemerintah melalui pelaksanaan program prioritas akan menjadi motor penggerak aktivitas ekonomi domestik. Sejalan dengan itu, BI memastikan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran akan terus dioptimalkan guna mendukung pertumbuhan.
Baca Juga: BI Salurkan KLM Rp384 triliun ke Perbankan, Guna Dorong Penyaluran Kredit
Stabilitas makroekonomi, lanjut Perry, tetap menjadi landasan utama. BI memproyeksikan inflasi 2025 dan 2026 berada dalam sasaran 2,5±1 persen. Nilai tukar Rupiah juga diperkirakan tetap stabil seiring masuknya aliran modal asing dan koordinasi kebijakan yang erat dengan pemerintah.
“Prakiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 dalam sasaran 2,5±1 persen, terjaganya stabilitas nilai tukar Rupiah, dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dengan kapasitas perekonomian,” tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement