WE Online, Semarang - Perseroan Terbatas Phapros Tbk, perusahaan farmasi nasional, membukukan laba bersih selama 2014 sebesar Rp45 miliar, atau naik sekitar 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Tahun 2014 merupakan tahun yang krusial. Bukan hanya bagi kami, melainkan juga bagi kalangan industri farmasi di Indonesia," kata Direktur Utama PT Phapros Iswanto di Semarang, Kamis (21/5/2015).
Hal tersebut diungkapkan Iswanto usai memimpin Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Phapros Tbk. Tahun Buku 2014 yang berlangsung di Ballroom Hotel Gumaya Tower Semarang. Menurut dia, berbagai dinamika dihadapi kalangan industri farmasi di Indonesia pada tahun 2014, seperti diberlakukannya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan pelemahan rupiah terhadap dolar AS.
Belum lagi, kata dia, industri farmasi nasional pada tahun 2014 dihadapkan pada pertumbuhan farma nasional yang relatif kecil, yakni 8,3 persen dan inflasi yang mencapai 8,4 persen.
"Di tengah berbagai kendala yang dihadapi industri farmasi, Phapros berhasil meningkatkan penjualan hingga Rp578 miliar atau naik sebesar 10,8 persen dengan laba bersih mencapai Rp45 miliar," katanya.
Ia mengakui pemberlakuan BPJS memang membuat penjualan produk "branded ethical" (obat dengan resep) mengalami penurunan pada tahun 2014 sebesar 18 persen dari sebelumnya Rp191,7 miliar. Pemberlakuan BPJS, kata Iswanto, memang memberikan dampak luar biasa bagi kalangan industri farmasi, terutama pada produk "branded ethical". Namun, produk generik mengalami kenaikan signifikan.
"Dari laba bersih Rp45 miliar yang diperoleh pada tahun 2014, diputuskan pembagian dibiden sebesar Rp50 persen atau senilai Rp22,6 miliar," kata Direktur Keuangan Phapros Budi Suseno.
Untuk meningkatkan profit pada tahun-tahun berikutnya, Phapros memiliki beberapa rencana jangka panjang, seperti menjadikan perseroan sebagai "contract manufacturing organization" (CMO). Khususnya, kata Budi, untuk produk parenteral (injeksi) dan memperluas pasar ekspor dengan memprioritaskan produk tersebut yang sudah diakui sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia.
Selain itu, pada RUPS PT Phapros Tbk. Tahun Buku 2014 itu juga menetapkan susunan komisaris baru, yakni Dandossy Matram, S.E., Prof. Dr. Fasli Jalal, dan Drs. Masrizal A. Syarief. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement