Kredit Foto: Ist
Indikator makroekonomi Jerman juga menunjukkan melemahnya momentum ekspor.
Ini juga jadi salah satu melorotnya ekspor kendraaan otomotif dari pabrikan Jerman seperti VW, BMW dan Mercedes Benz.
Lembaga peneIfoian Ifo Institute melaporkan bahwa ekspektasi ekspor di Jerman memburuk pada Agustus 2025, turun menjadi minus 3,6 poin dari minus 0,3 poin pada Juli 2025.
"Kekecewaan semakin meluas di bisnis ekspor," kata Klaus Wohlrabe, Kepala Survei di Ifo. "Meskipun tarif sebesar 15 persen dari AS lebih rendah dari yang dikhawatirkan, hal itu tetap akan melemahkan momentum ekspor."
Jan Brorhilker dari EY mengatakan, "Penurunan laba yang signifikan, kelebihan kapasitas, dan melemahnya pasar luar negeri membuat pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran tidak terhindarkan, terutama di Jerman, di mana manajemen, administrasi, dan penelitian dan pengembangan (litbang) terkonsentrasi."
Sejak awal 2024, beberapa produsen mobil dan pemasok, termasuk Ford, Stellantis, Volkswagen, ZF, dan Bosch, telah mengumumkan PHK atau penutupan pabrik di Jerman dan negara-negara Eropa lainnya.
Selain itu, berkurangnya pesanan, ditambah dengan meningkatnya biaya energi dan tenaga kerja, mengikis daya saing industri di kawasan ini.
Menurut Ifo Institute, lebih dari sepertiga perusahaan melaporkan kekurangan pesanan, dengan sektor otomotif, mesin, dan peralatan listrik terdampak paling parah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement