Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasar Obligasi Indonesia Resilien, Didukung Fundamental dan Minat Investor Domestik

Pasar Obligasi Indonesia Resilien, Didukung Fundamental dan Minat Investor Domestik Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pasar obligasi Indonesia menunjukkan ketahanan di tengah ketidakpastian global, ditopang oleh kombinasi fundamental makroekonomi yang solid dan minat investor domestik yang tinggi.

Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas, Handy Yunianto, menyebut pasar obligasi domestik kini semakin resilient dibandingkan negara berkembang lain.

“Gabungan dari investor domestik yang aktif membeli dan posisi fundamental Indonesia yang kuat membuat pasar obligasi kita lebih tahan terhadap gejolak global. Ini menunjukkan pasar kita tidak hanya resilient tetapi juga mulai naik kelas di kancah emerging market,” ujarnya dalam paparan pasar, Kamis (28/8/2025).

Berdasarkan vulnerability index Mandiri Sekuritas, Indonesia saat ini menempati peringkat keempat paling kuat di antara emerging market, setelah Peru, Korea Selatan, dan Thailand. Posisi tersebut mencerminkan cadangan devisa yang memadai, pengelolaan utang yang terkendali, serta fiskal yang relatif sehat.

Baca Juga: Mandiri Sekuritas Nilai Pelemahan Dolar Jadi Sentimen Positif untuk Indonesia

Kondisi itu membuat tekanan eksternal, seperti penguatan dolar Amerika Serikat maupun kenaikan suku bunga global, tidak terlalu berdampak signifikan terhadap pasar obligasi domestik.

Selain faktor fundamental, perilaku investor domestik juga menjadi penopang. Jika pada 2024 perbankan mencatatkan aksi jual bersih (net sell) obligasi, tahun ini berbalik menjadi pembeli bersih (net buyer) dengan nilai sekitar Rp72 triliun year-to-date. Asuransi dan dana pensiun pun aktif menambah posisi, sementara investor asing tercatat melakukan pembelian bersih hampir Rp80 triliun.

Kepemilikan asing yang masih di bawah 15% memperkuat dominasi investor domestik, sehingga menjaga stabilitas harga obligasi meski selisih imbal hasil (yield spread) terhadap US Treasury semakin menipis.

Baca Juga: Mandiri Sekuritas Soroti Sektor dan Saham Potensial di Tengah Kenaikan IHSG

Handy menambahkan, tren positif ini berpotensi berlanjut hingga akhir tahun, seiring pengelolaan pasokan obligasi pemerintah yang lebih hati-hati serta likuiditas domestik yang memadai.

"Pasar obligasi Indonesia tetap menarik bagi investor, baik domestik maupun asing, di tengah kondisi global yang masih penuh ketidakpastian," tutupnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: