Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Leadership 4.0, Program Digital Ini Bantu Pemimpin Tetap Relevan Tanpa Harus Off Duty

Leadership 4.0, Program Digital Ini Bantu Pemimpin Tetap Relevan Tanpa Harus Off Duty Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dinamika dunia kerja terus bergerak cepat, membawa serta tantangan baru yang tak jarang menguji daya tahan dan kemampuan beradaptasi para pemimpin. Dalam laporan Global Leadership Forecast 2023, hanya 40% organisasi menyatakan kepemimpinan mereka efektif.

Di sisi lain, 72% pemimpin tim bahkan dilaporkan mengalami kelelahan. Data ini menjadi pengingat bahwa membangun kapasitas kepemimpinan yang kuat bukan sekadar pelengkap strategi bisnis, melainkan kebutuhan yang semakin mendesak.

Menanggapi tantangan ini, banyak perusahaan mulai mengeksplorasi pendekatan pembelajaran yang lebih relevan dan fleksibel. Salah satu pendekatan yang belakangan mendapat perhatian adalah Leadership Development Program dari MIT Sloan Management Review, yang kini tersedia dalam format digital melalui platform pembelajaran Skillsoft Percipio, hasil kolaborasi dengan NETPOLITAN di Indonesia.

Baca Juga: Kubik Leadership Kenalkan Strategic Leadership, Solusi Kepemimpinan untuk Perusahaan

Program ini memuat berbagai topik yang erat kaitannya dengan tuntutan kepemimpinan masa kini, seperti:

  • Kepemimpinan di era digital
  • Ketangkasan organisasi
  • Kolaborasi tim dan inklusivitas
  • Pengambilan keputusan berbasis data
  • Memimpin perubahan di tengah ketidakpastian

Kecerdasan teknologi digital semakin memungkinkan adanya format pembelajaran yang dirancang modular dan tersedia dalam berbagai bahasa. Hal seperti ini tentu dapat memberi ruang bagi peserta untuk belajar sesuai ritme dan kebutuhan mereka, tanpa harus meninggalkan peran dan tanggung jawab di tempat kerja.

Selain itu, lebih dari sekadar akses terhadap materi, ruang eksplorasi pun menjadi tersedia secara lebih luas. Sertifikasi, sesi langsung bersama fasilitator, hingga latihan berbasis simulasi AI, memberikan pengalaman belajar yang kontekstual dan aplikatif, sesuatu yang semakin dicari dalam pengembangan kompetensi saat ini.

Baca Juga: ITU Apresiasi Peran Indonesia, Diplomasi Digital Kian Diperhitungkan di Dunia

“Krisis kepemimpinan seringkali terjadi bukan karena kurangnya potensi, tapi karena minimnya ruang untuk mengembangkan kapasitas secara berkelanjutan. Lewat inisiatif ini, kami berharap bisa menjadi bagian dari ekosistem yang saling mendukung dalam menciptakan pemimpin yang tangguh dan inklusif,” ujar Wisman, CEO BAWANA. 

Bagi banyak organisasi, investasi pada pengembangan kepemimpinan kini dipandang sebagai bagian dari perjalanan jangka panjang dalam membangun budaya kerja yang sehat dan berkelanjutan. Di tengah ketidakpastian, pilihan-pilihan yang mendukung pertumbuhan secara terukur dan berkesinambungan menjadi semakin relevan untuk dipertimbangkan dan diaplikasikan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Belinda Safitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: