Kredit Foto: Suara.com
Setelah mengunjungi Desa Takpala, peserta menyeberang ke Pulau Ternate untuk mengunjungi Desa Umapura yang terkenal dengan kerajinan tenun buatan tangan. Tenun di Desa Umapura memiliki keunikan warna yang berasal dari bahan alami, serta motif yang berkaitan dengan tumbuhan dan ragam biota laut.
Di Desa Umapura, peserta Famtrip dipandu warga setempat mengamati proses pembuatan kain tenun, mulai dari pemrosesan bahan baku kapas, pemintalan benang, pewarnaan, hingga ditenun menjadi sebuah kriya wastra yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Sebagai puncak rangkaian kegiatan, Kemenpar menggelar networking dinner mempertemukan peserta Famtrip dengan stakeholders wisata selam di Alor, seperti pengusaha land tour, dive center, dan Aliansi Bahari Alor.
Agenda ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Alor dan Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Taman Perairan Kepulauan Alor dan Laut Sekitarnya. Selain itu, turut hadir perwakilan dari Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF).
Di samping mempertemukan pelaku bisnis, agenda networking dinner juga menjadi ruang untuk memberikan informasi terbaru mengenai arah kebijakan pariwisata minat khusus di Indonesia.
Dalam salah satu sesi, PADI Regional Training Consultant, Abimanju Carnadie, memaparkan tentang destinasi selam di Indonesia serta potensi pertumbuhan minat khusus aktivitas bahari tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement