- Home
- /
- News
- /
- Megapolitan
Pedagang District Blok M Kompak Angkat Kaki, Pramono Tegur Keras Dirut MRT
Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Sejumlah pedagang di District Blok M, Jakarta Selatan, memilih menutup usahanya karena beban harga sewa yang dianggap memberatkan. Kondisi ini membuat kawasan kuliner yang sempat ramai tersebut mulai sepi pengunjung.
Menanggapi situasi itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegur Tuhiyat, Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) . Ia menilai ada pelanggaran dalam kerja sama pengelolaan dengan koperasi yang menaungi pedagang di lokasi tersebut.
“Yang pertama untuk pedagang Blok M memang ada kerja sama antara MRT dengan salah satu koperasi yang ada di sana. Dalam kerja sama itu sebenarnya batas atas untuk tarif sudah dikenakan, ada batas bawah dan ternyata tarif yang dipungut lebih dari itu. Sehingga dengan demikian saya sudah menegur dirut MRT kalau memang tidak bisa dijalankan itu kerja samanya maka saya minta untuk dibatalkan,” ujar Pramono di Jakarta, Selasa (3/9/2025).
Pramono menekankan, prioritas pemerintah adalah mendukung keberlangsungan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di tengah kondisi ekonomi yang sedang tumbuh. Menurutnya, tidak boleh ada pihak yang menaikkan tarif sewa semena-mena ketika Blok M tengah ramai dikunjungi masyarakat.
“Bagi saya UMKM itu menjadi lebih utama dalam kondisi seperti ini. Enggak boleh kemudian ketika masyarakat yang datang di Blok M ramai, kemudian pengelola ataupun koperasi yang mengelola itu menaikkan semena-mena. Jadi kalau tidak bisa ditertibkan, saya minta untuk dibatalkan. Lebih baik dikelola sendiri,” kata Pramono.
Baca Juga: Pramono Pastikan Stok Pangan di Jakarta Aman
Gubernur menambahkan, pengelolaan tanpa kerja sama dengan koperasi menjadi pilihan apabila aturan tarif tidak dipatuhi. Ia menegaskan pemerintah tidak ingin momentum kebangkitan ekonomi di Blok M terhambat oleh kebijakan sewa yang tidak wajar.
“Karena bagi saya pribadi untuk UMKM itu menjadi prioritas agar mereka bisa menjalankan usahanya dengan baik. Dan ini kan ekonomi sedang menggeliat di Blok M sedang baik. Jadi kalau memang tidak bisa ya dibatalkan aja dan dikelola sendiri. Tidak perlu pakai kerja sama,” tuturnya.
Sebelumnya, sejumlah gerai kuliner di Plaza 2 Blok M atau District Blok M mengumumkan penutupan secara mendadak. Keputusan tersebut memicu sorotan publik lantaran kawasan itu sebelumnya dikenal sebagai salah satu pusat kuliner yang ramai di ibu kota.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement