Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

KKP Dorong Tilapia Indonesia Hadir di Pasar Global

KKP Dorong Tilapia Indonesia Hadir di Pasar Global Kredit Foto: Dok. KKP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong produk tilapia Indonesia menembus pasar global, salah satunya melalui program revitalisasi tambak Pantura Jawa Barat.

Program revitalisasi tersebut diproyeksikan akan menjadi motor penggerak budidaya tilapia berkelanjutan.

Baca Juga: Kemenpar Gandeng Swasta Kampanye Pariwisata Berkelanjutan

Sebagai upaya mendorong peningkatkan produksi sekaligus perluasan pasar tilapia, KKP turut mendukung pelaksanaan Outlook Tilapia Indonesia 2025 bertemakan “Budidaya Ramah Lingkungan & Hilirisasi Tilapia Perluas Pasar Global” di Kantor KKP, Kamis (28/8/2025).

“Kita ingin tilapia Indonesia hadir di pasar global bukan hanya dari sisi kuantitas, tetapi juga kualitas. Oleh karena itu, aspek keberlanjutan, keamanan pangan, hingga branding akan terus kita dorong bersama seluruh pemangku kepentingan,” ujar Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu, dikutip dari siaran pers KKP, Kamis (4/9).

Kegiatan tersebut dihadiri perwakilan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Kemenko Pangan, asosiasi, pelaku usaha, akademisi, serta pemerintah daerah, dengan fokus membahas langkah strategis diantaranya program revitalisasi tambak Pantura, penerapan budidaya ramah lingkungan, peningkatan mutu induk dan benih, sertifikasi, penguatan branding, hingga stabilisasi harga hasil panen.

Menurut Dirjen Tebe, terdapat sekitar 78.550 hektare tambak idle lebih dari 30 tahun yang masih dikelola secara tradisional tanpa tandon dan IPAL, dengan produktivitas rendah (rata-rata 0,6 ton/ha/tahun). 

Melalui revitalisasi, KKP menargetkan pengelolaan 20.000 hektare tambak modern dengan konsep integrasi dan keberlanjutan, mencakup pembangunan tandon, IPAL, rekonstruksi kolam, penggunaan benih unggul, pakan berkualitas, serta pemanfaatan teknologi terkini.

Geliat ekonomi dan teknologi budidaya

Direktur Ikan Air Laut, Ikhsan Kamil, menambahkan program revitalisasi akan berfokus pada Budi Daya Terintegrasi (Integrated Tilapia Farming) yaitu hulu – on farm – hilir dalam satu ekosistem yang terintegrasi, berkolaborasi dengan private sektor, pemerintah daerah masyarakat pengarap dan industri pendukung. 

Setiap kabupaten akan dikembangkan melalui sistem kluster budidaya modern dan mandiri yang dilengkapi dengan dengan industri hulu dan hilir seperti hatchery untuk penyediaan benih unggul, pabrik pakan, pabrik pengolahan, cold chain facilities, dan industri lain. “Target luasan per klaster ±1000 ha,” jelasnya.

Industri yang akan tumbuh dari kegiatan revitalisasi ini berupa penyediaan induk, sarana budidaya seperti plastik HDPE, kincir, pompa, pakan, obat-obatan, hingga dukungan industri hilir untuk memperluas pasar ekspor maupun memperkuat konsumsi domestik.

Program revitalisasi ini juga menerapkan manajemen berbasis teknologi yang terkini, seperti silo autofeeder, wave-breaker, hingga root blower. Tahapan budidaya dilakukan mulai dari pendederan awal (0,2–5 gr), pendederan akhir (5–100 gr), hingga pembesaran (100–1.000 gr).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: