Kredit Foto: Azka Elfriza
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menetapkan rencana pagu anggaran tahun 2026 sebesar Rp28,48 triliun. Anggaran tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (4/9/2025).
Dudy menjelaskan, pagu indikatif awal sebesar Rp24,40 triliun telah ditetapkan. Namun berdasarkan surat bersama Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Bappenas tertanggal 24 Juli 2025, anggaran Kemenhub 2026 diputuskan naik menjadi Rp28,48 triliun.
“Untuk anggaran tahun 2026, jumlah pagu indikatif Kemenhub sebesar Rp24.405.964.808.000. Selanjutnya, berdasarkan surat bersama Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Bappenas tanggal 24 Juli 2025, pagu anggaran Kemenhub 2026 sebesar Rp28.489.404.712.000,” kata Dudy.
Baca Juga: Dipimpin Bahlil, Satgas Hilirisasi Minta Anggaran Rp50 M di KESDM 2026
Dari total anggaran tersebut, alokasi terbesar yakni Rp20,59 triliun untuk belanja nonoperasional. Sementara Rp4,84 triliun dialokasikan bagi belanja pegawai dan Rp3,05 triliun untuk belanja barang operasional.
Kemenhub juga menganggarkan Rp9,77 triliun untuk dukungan manajemen, Rp1,83 triliun bagi pendidikan dan vokasi, serta Rp16,88 triliun untuk pembangunan infrastruktur konektivitas.
Sumber pendanaan anggaran 2026 terdiri atas rupiah murni Rp19,7 triliun, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp3,8 triliun, badan layanan umum (BLU) Rp2,22 triliun, dan pinjaman luar negeri (PLN) Rp2,76 triliun.
Baca Juga: DPR Setujui Tambahan Rp1,89 Triliun, Anggaran Kemenpar Tembus Rp3,75 Triliun
Selain membahas rencana anggaran 2026, rapat kerja juga menyetujui tambahan anggaran Kemenhub tahun 2025 sebesar Rp2,74 triliun. Dengan tambahan tersebut, total pagu efektif Kemenhub tahun berjalan mencapai Rp29,50 triliun.
Tambahan anggaran bersumber dari relaksasi blokir efisiensi Rp1,62 triliun, ambang batas kinerja BLU Rp62,90 miliar, serta penambahan PNBP Rp1,06 triliun.
Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menekankan pentingnya realisasi anggaran Kemenhub dalam menjaga pertumbuhan ekonomi.
“Akhir tahun biasanya cuaca kurang baik, tantangan di lapangan pasti besar. Sementara di sisi lain kita berharap APBN memberikan daya dorong untuk pertumbuhan ekonomi di masyarakat,” ujar Lasarus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement