Kredit Foto: Annisa Nurfitri
Chile menegaskan komitmennya memperkuat hubungan bilateral dengan Indonesia melalui Chile-Indonesia Trade Engagement Seminar yang digelar ProChile, badan promosi ekspor di bawah Kementerian Luar Negeri Chile, di Hotel Fairmont Jakarta, Senin (8/9/2025). Forum ini menjadi ruang bagi pemerintah dan pelaku usaha kedua negara untuk memperdalam kerja sama perdagangan, mengeksplorasi peluang baru, sekaligus menegaskan pentingnya kepercayaan, kualitas, dan inovasi dalam diplomasi ekonomi.
Seminar bertajuk “Unlocking Opportunities & Building Synergies” dihadiri Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Internasional Chile, Claudia Sanhueza; General Director ProChile, Ignacio Fernández; serta pelaku bisnis Amerika Latin dari sektor agrifood, seafood, dan wines and spirits.
Dari pihak Indonesia hadir Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri; Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Fajarini Puntodewi; serta Ketua Umum KADIN, Anindya N. Bakrie.
Claudia Sanhueza menekankan forum ini sebagai platform strategis untuk menyelaraskan prioritas ekonomi.
Baca Juga: Diam-diam Chile Sukses Luluhkan Trump, Ekspor Tembaga Bebas Tarif!
“Dialog ini merupakan platform strategis untuk menyelaraskan prioritas ekonomi dan mendorong model perdagangan yang mengedepankan diversifikasi, keberlanjutan, inovasi, serta manfaat bersama,” ujarnya. Kehadiran delegasi tingkat tinggi ini menandai langkah Chile memperkuat diplomasi ekonomi di Asia Tenggara.
Ignacio Fernández menambahkan, ASEAN menjadi fokus utama diversifikasi pasar ekspor Chile. “Bagi Chile, memperkuat perdagangan dengan negara-negara ASEAN, khususnya dengan Indonesia, merupakan prioritas utama. Saat ini, negara-negara ASEAN menerima kurang dari 2% dari total ekspor kami; untuk Indonesia, nilai ekspor kami mencapai sekitar USD 1,8 miliar pada tahun 2024. Kami yakin hubungan ini memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang,” jelasnya.
Data ProChile menunjukkan nilai ekspor global Chile pada semester pertama 2025 mencapai hampir USD 52 juta, naik 9,2% dibanding periode sama 2024, dengan lebih dari separuhnya menuju Asia. Ekspor utama berupa buah segar dan kerang, sementara ekspor jasa mencapai rekor tertinggi hampir USD 1,6 miliar. Ekspor ke Indonesia baru mencatat USD 35 juta pada paruh pertama 2025, menandakan ruang pertumbuhan besar dalam perdagangan bilateral.
Duta Besar Chile untuk Indonesia, Mario Artaza, menilai momentum hubungan kedua negara semakin meningkat. “Misi diplomatik kami berfokus pada upaya membangun jembatan, antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Forum ini merupakan bukti nyata dari visi bersama untuk memperdalam kerja sama dan mendorong pertumbuhan,” katanya.
Baca Juga: Deregulasi Impor 2025, Kemendag Pastikan Sesuai Arahan Presiden
Forum juga menampilkan sektor unggulan Chile, Fruits from Chile dan Chile Mussels (AMICHILE), yang dikenal karena kualitas, keberlanjutan, serta rantai dingin yang mumpuni. Produk-produk tersebut semakin diminati pasar Indonesia yang mencari pangan sehat, transparan asal-usul, dan premium.
Bagi pelaku usaha Indonesia, seminar ini membuka kesempatan menjajaki kerja sama langsung dengan eksportir Chile, khususnya di sektor agrifood dan seafood. Keunggulan musim panen serta standar kualitas Chile memberi nilai tambah bagi penguatan rantai pasok pangan ke Indonesia.
Melalui forum ini, Chile dan Indonesia menegaskan kembali komitmen membangun jembatan perdagangan yang berlandaskan kepercayaan, kualitas, dan keberlanjutan, sekaligus membuka jalan menuju integrasi ekonomi yang lebih mendalam di tahun-tahun mendatang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement