Sudah Nyuntik Duit ke AS, Trump Tetap Gerebek Pabrik Hyundai, Sekutu Ketar-Ketir
Kredit Foto: Istimewa
Langkah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang pada pekan lalu menangkap ratusan pekerja Korea Selatan di sebuah pabrik baterai milik Hyundai di Georgia dan termasuk penggerebekan imigrasi terbesar yang pernah dilakukan pemerintahannya.
Kebijakan ini membuat sekutunya ketar-ketir, di satu sisi Trump ingin ada peningkatan investasi asing di AS, tapi dia kelewatan protektif.
Padahal, Trump baru-baru ini mengundang perusahaan asing dipersilakan untuk berinvestasi di AS asal menghormati undang-undang imigrasi AS.
Namun, perusahaan-perusahaan asing mungkin akan berpikir dua kali untuk mengindahkan seruan Trump karena dampak dari penggerebekan imigrasi besar-besaran pada hari Kamis di sebuah pabrik baterai kendaraan listrik di Georgia masih berlanjut, kata para analis.
Penggerebekan tersebut, yang dilakukan oleh ratusan pejabat penegak hukum federal, negara bagian, dan lokal, terjadi hanya beberapa minggu setelah Trump mengadakan pertemuan puncak dengan Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung, dan setelah Korea Selatan, sekutu dekat AS berjanji untuk berinvestasi $350 miliar di AS sebagai bagian dari kesepakatan yang dicapai pada bulan Juli untuk menghindari tarif yang lebih tinggi.
"Sekutu menerima sinyal yang beragam. Kasus Korea Selatan telah membuat negara-negara seperti Jepang dan bahkan negara-negara Uni Eropa gelisah," kata Andrew Yeo, seorang peneliti senior di Brookings Institution.
"Pemerintahan Trump mungkin ingin memberi kejutan untuk memberi pelajaran kepada negara lain, tetapi waktu dan penampilannya terlihat buruk," tambah Yeo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement