Kredit Foto: Sufri Yuliardi
PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk (GRIA) mencatat lonjakan kinerja signifikan berkat strategi pengembangan rumah subsidi berbasis konsep green living. Emiten properti ini berhasil meningkatkan penjualan unit sebesar 31,6% sepanjang 2024 menjadi 333 unit, dengan pendapatan naik 35,6% ke Rp65,02 miliar. Laba bersih ikut melonjak 68,5% menjadi Rp5,78 miliar, sementara margin laba membaik dari 6% menjadi 8,9%.
Konsep green & sustainable housing menjadi daya tarik utama GRIA. Perusahaan menghadirkan water treatment plantuntuk pasokan air bersih, sistem waste management bekerja sama dengan WTW (Waste to Wealth), ruang terbuka hijau, serta penerapan smart home. Langkah ini menempatkan GRIA sebagai pengembang rumah subsidi dengan pendekatan ramah lingkungan.
Baca Juga: Emiten Properti Aguan (PANI) Tetap Pede Capai Marketing Sales Rp5,3 Triliun di 2025
Pengamat pasar modal sekaligus Founder Entry Exit Investment, Indrawijaya Rangkuti, menilai strategi GRIA sejalan dengan fokus pemerintah dalam mengatasi backlog perumahan nasional. “Menariknya GRIA tidak hanya membangun rumah, tetapi juga mengusung konsep green & sustainable housing. Hal ini memperkuat diferensiasi di tengah pasar rumah subsidi,” ujar Indrawijaya, Senin (15/9/2025).
Pemerintah menargetkan pembangunan tiga juta unit rumah per tahun untuk mengurangi backlog yang mencapai 36 juta unit. Pada 2025, kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) ditetapkan 350.000 unit senilai lebih dari Rp30 triliun. Insentif PPN 100% hingga Desember 2025 juga diproyeksikan menjaga tingginya permintaan di segmen ini.
Dukungan tambahan datang dari Kementerian Keuangan yang mencairkan dana Rp200 triliun melalui bank Himbara (Mandiri, BRI, BTN, dan BNI) guna memperluas pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi. Aliran dana tersebut membuka peluang penjualan lebih besar bagi pengembang seperti GRIA.
Baca Juga: Emiten Properti (INPP) Sebar Dividen Interim Rp55,90 Miliar, Cum Date 12 September!
Sejalan dengan peningkatan kinerja, saham GRIA turut menguat 7,09% ke level Rp151 pada perdagangan 15 September 2025, dengan kenaikan mencapai 52,53% sejak awal tahun. Dari sisi teknikal, saham GRIA mencatat lonjakan volume 24,7 juta lot dan tengah menguji area resistance 160–175. Jika tembus, peluang menuju gap area 200 terbuka, sementara support kuat berada di 130–135.
Untuk mendukung pertumbuhan jangka menengah, GRIA tengah mengembangkan proyek Gria Mahakam City di Samarinda berkapasitas 5.500 unit dan New Bukit Residence di Purwakarta dengan 200 unit. Kedua proyek tersebut diproyeksikan menjadi pendorong penjualan pada 2025–2026.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement