Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kolaborasi Fondasi Inovasi Hijau di Indonesia

Kolaborasi Fondasi Inovasi Hijau di Indonesia Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Andi Rizaldi, mengungkapkan kolaborasi merupakan fondasi bagi inovasi hijau di Indonesia.

Sehingga Kemenperin melalui Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Agro (BBSPJIA) bekerja sama dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) megembangkan energi berkelanjutan melalui pemanfaatan limbah kelapa sawit, khususnya tandan kosong kelapa sawit (TKKS), sebagai sumber bahan baku bioethanol lewat proses ekstraksi glukosa.

Baca Juga: Sejumlah Program Pemerintah Ini Akan Serap hingga 3 Juta Pekerja

Di samping itu melibatkan kolaborator dari PT Rekayasa Industri dan Institut Teknologi Bandung (ITB), yang merupakan mitra strategis BBSPJIA dalam pengembangan teknologi energi terbarukan.

“Kolaborasi erat antara pemerintah, lembaga riset, dan industri seperti yang terjalin antara BBSPJIA dan Toyota merupakan fondasi bagi inovasi hijau di Indonesia. Kami sangat berkomitmen untuk mendukung pengembangan standardisasi serta layanan jasa industri yang dapat memacu transformasi sektor industri menjadi lebih berdaya saing sekaligus berwawasan lingkungan,” ucap Andi, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Selasa (16/9).

Kepala BSKJI menjelaskan, BBSPJIA memiliki peran sentral sebagai lembaga teknis yang selama ini fokus mengembangkan berbagai teknologi pemanfaatan limbah agroindustri secara optimal. Melalui fasilitas Pilot Plant Fraksionasi TKKS yang dimiliki, BBSPJIA mampu mengubah limbah TTKS menjadi produk bernilai tambah seperti bioethanol, glukosa, xylosa, lignin, dan turunan lainnya.

Kepala BBSPJIA Yuni Herlina Harahap memaparkan, Pilot Plant Fraksionasi TKKS sebagai wadah riset dan pengembangan yang mendukung industri dalam upaya menghasilkan energi terbarukan dari limbah sawit yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal.

“Proyek percontohan ini merupakan kolaborasi teknis yang diharapkan dapat mendorong pengembangan teknologi bioenergi berkelanjutan berbasis sawit, sekaligus membuka jalan bagi kerja sama riset lebih lanjut yang fokus pada pengembangan biomassa sebagai sumber energi ramah lingkungan,” terangnya.

Dalam kerja sama ini, semua pihak sepakat untuk terus menjalin komunikasi dan menjajaki peluang kolaborasi yang tidak hanya berkontribusi pada kemajuan teknologi nasional, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam pasar energi bersih global.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: