Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konektivitas Bengkulu–Enggano yang Lebih Baik Bakal Buka Peluang Ekonomi Baru

Konektivitas Bengkulu–Enggano yang Lebih Baik Bakal Buka Peluang Ekonomi Baru Kredit Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), memimpin rapat koordinasi (rakor) tindak lanjut Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2025 di Bengkulu, Selasa (16/09/2025).

Dalam kesepatan tersebut, dirinya menegaskan Pemerintah pusat memastikan pembangunan konektivitas Bengkulu–Enggano terus dipercepat.

Baca Juga: Prabowo Dorong Infrastruktur, PU Kantongi Rp118,5 Triliun pada 2026

Pulau Enggano sebagai salah satu pulau terluar Indonesia mendapat perhatian khusus karena transportasi laut dan udara menjadi kunci mobilitas warga serta distribusi logistik. 

Menko AHY menyampaikan, pertemuan di Bengkulu merupakan bentuk komitmen pemerintah pusat untuk hadir langsung melihat progres pembangunan.

Sebelum rakor, Menko AHY pun meninjau langsung bagaimana aktivitas di Pelabuhan Pulau Baai yang menjadi salah satu penghubung untuk konektivitas pembangunan.

“Instruksi Presiden ini menuntut kerja terpadu dari seluruh pihak. Bukti nyata terlihat dari terbukanya alur pelayaran, sehingga pemulihan pelayanan transportasi laut berjalan lebih cepat,” ujar Menko AHY, dikutip dari siaran pers Kemenko Infra, Rabu (17/9).

Ia mengungkapkan, pembukaan kembali alur pelayaran Pelabuhan Pulau Baai bahkan lebih cepat dari target. Semula ditargetkan 31 Agustus 2025, tetapi sudah bisa dilalui kapal sejak 7 Juli 2025. Kapal pertama yang beroperasi adalah KMP Pullo Tello yang melayani kebutuhan warga Enggano. Hingga pertengahan September, tercatat 400 gerakan kapal keluar masuk, termasuk kapal roro, perintis, kapal BBM, dan kapal niaga umum.

“Alhamdulillah, target yang seharusnya 31 Agustus justru bisa kita selesaikan lebih cepat pada 7 Juli. Ini overprestasi berkat kerja keras semua pihak,” tegasnya.

Meski begitu, persoalan sedimentasi dan abrasi di Pelabuhan Pulau Baai masih menjadi pekerjaan rumah. Pemerintah akan melakukan normalisasi garis pantai serta memperkuat dermaga agar solusi yang ditempuh lebih permanen. Menko AHY menyebut langkah itu penting agar biaya penanganan tidak membengkak setiap tahun.

“Kalau ini dibiarkan berulang, biaya yang dikeluarkan akan sangat besar. Karena itu kita tidak boleh berhenti pada solusi jangka pendek, tetapi membangun sistem yang kokoh dan berkelanjutan. Dengan begitu Bengkulu dan Enggano bisa berkembang lebih pesat,” jelas Menko AHY.

Selain pembangunan pelabuhan, berbagai kemajuan lain juga dicapai. Listrik di Enggano kini sudah beroperasi 24 jam dengan cadangan daya hingga 60 hari. Jaringan telekomunikasi di Desa Banjarsari aktif sejak 4 Agustus 2025, dan frekuensi penerbangan Bengkulu–Enggano meningkat dari dua menjadi empat kali per minggu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: