Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

SIG Operasikan Fasilitas Pemusnah Bahan Perusak Ozon untuk Minimalisasi Dampak Perubahan Iklim

SIG Operasikan Fasilitas Pemusnah Bahan Perusak Ozon untuk Minimalisasi Dampak Perubahan Iklim Kredit Foto: SIG
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mengoperasikan fasilitas pemusnah Bahan Perusak Ozon (BPO) di Pabrik Narogong, Bogor, Jawa Barat. Fasilitas ini menjadi yang pertama di Asia Tenggara dan berfungsi untuk memusnahkan limbah BPO yang berpotensi merusak lapisan ozon sekaligus meningkatkan intensitas Gas Rumah Kaca (GRK).

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menjelaskan kehadiran fasilitas tersebut merupakan bagian dari kontribusi perusahaan dalam mitigasi perubahan iklim.

“Layanan fasilitas pemusnah BPO tidak hanya berkontribusi dalam pelestarian lapisan ozon, tetapi juga sebagai upaya mitigasi perubahan iklim. Sebab, BPO yang tidak terkelola dengan baik akan meningkatkan intensitas Gas Rumah Kaca,” ujar Vita, Senin (16/9/2025).

Baca Juga: SIG Siapkan Strategi Hadapi Persaingan Industri Semen dan Perkuat Fundamental Bisnis

Melalui lini bisnis pengelolaan limbah dan sampah berkelanjutan Nathabumi, SIG mengoptimalkan pemusnahan BPO yang sudah beroperasi sejak 2007. Nathabumi dikelola anak usaha SIG, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), dan hingga Agustus 2025 telah memusnahkan 103,86 ton BPO. Jumlah itu setara dengan pencegahan pelepasan 221.666 ton CO2 equivalent ke atmosfer.

Bahan yang dimusnahkan mencakup senyawa halon pada alat pemadam kebakaran, refrigerant CFC/HCFC/HFC dari pendingin seperti AC dan lemari es, serta SF6 pada peralatan listrik tegangan tinggi. Proses pemusnahan dilakukan dengan teknologi ramah lingkungan, yakni melalui tanur semen bersuhu stabil 1.500 derajat celsius. Fasilitas ini telah mengantongi izin pengolahan BPO dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.

Baca Juga: SIG dan Pemkab Bekasi Sepakat Percepat Pembangunan Berkelanjutan

Sejak beroperasi, fasilitas Nathabumi telah membantu 29 institusi pemerintahan dan perusahaan lintas industri, antara lain makanan dan minuman, farmasi, kimia, petrokimia, manufaktur, energi, pertambangan, pengelolaan limbah, hingga migas.

Selain pemusnahan BPO, SIG juga mendorong penggunaan alat pendingin (refrigerant) non-CFC dan alat pemadam api ringan (APAR) non-HALON di seluruh wilayah operasi. “Menjaga kelestarian ozon adalah tanggung jawab kolektif seluruh bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Inisiatif efisiensi bahan bakar untuk meminimalkan emisi dan kehadiran fasilitas pemusnah BPO ini, merupakan kontribusi SIG untuk mencegah radiasi dan mengurangi dampak perubahan iklim,” ujar Vita.

SIG juga menerapkan hydrogen injection dalam proses produksi semen. Teknologi ini membuat pembakaran di kiln lebih sempurna, meningkatkan efisiensi bahan bakar, dan mencegah terbentuknya N2O, salah satu zat yang dapat merusak lapisan ozon.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: