Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rupiah Anjlok, Bos BI Optimalkan Seluruh Intrumen Sesuai Fundamental

Rupiah Anjlok, Bos BI Optimalkan Seluruh Intrumen Sesuai Fundamental Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) merespons pelemahan nilai tukar rupiah yang pada pembukaan perdagangan Jumat (26/9) menembus Rp16.770 per dolar Amerika Serikat (AS).

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan bahwa Bank Indonesia kembali menegaskan komitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah. 

“Bank Indonesia menggunakan seluruh instrumen yang ada secara bold, baik di pasar domestik melalui instrumen spot, DNDF, dan pembelian SBN di pasar sekunder, maupun di pasar luar negeri di Asia, Eropa, dan Amerika secara terus menerus, melalui intervensi NDF”, kata Perry Warjiyo dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat (26/9/2025).

Baca Juga: Rupiah Melemah Tiga Hari Beruntun, Sentimen Politik Dinilai Perburuk Pasar

Perry menambahkan, Bank Indonesia yakin bahwa seluruh upaya yang dilakukan dapat menstabilkan nilai tukar rupiah, sesuai nilai fundamentalnya.

Bank Indonesia juga mengajak seluruh pelaku pasar untuk turut bersama-sama menjaga iklim pasar keuangan yang kondusif, sehingga stabilitas nilai tukar Rupiah dapat tercapai dengan baik.

Sementara itu, Analis Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, menilai pelemahan rupiah dipengaruhi faktor eksternal maupun domestik. 

Dari sisi global, penguatan dolar AS dipicu ketegangan geopolitik di Eropa, khususnya setelah Presiden AS Donald Trump dalam pidatonya di PBB meminta negara-negara Eropa tidak membeli minyak dari Rusia.

Baca Juga: Pemerintah Kucurkan Triliunan Rupiah Lewat Program Paket Ekonomi 2025

Dari sisi internal, ia menilai pelemahan rupiah turut dipengaruhi faktor kebijakan dalam negeri. Ia menyoroti pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menolak wacana pemberian pengampunan pajak (tax amnesty). 

Ibrahim menyebut rupiah masih akan bergerak fluktuatif hari ini dan akan ditutup rentang Rp16.740-Rp16.810 per dolar AS.

"Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp16.740-Rp16.810 (per dolar AS)," ujar Ibrahim.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: