Kredit Foto: Istimewa
Bursa Saham Amerika Serikat (Wall Street) ditutup menguat pada perdagangan di Jumat (26/9). Data inflasi terbaru sesuai perkiraan pasar, meski investor tetap berhati-hati menghadapi ketidakpastian jalur kebijakan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Senin (29/9), Dow Jones Industrial Average (DJIA) tercatat naik 0,65% menjadi 46.247,29. S&P 500 (SPX) menguat 0,59% menjadi 6.643,70. Sementara Nasdaq Composite (IXIC) bertambah 0,44% menjadi 22.484,07.
Baca Juga: Finalisasi Perpanjangan IUPK Freeport Dijadwalkan Oktober, Pemerintah Tawar Saham 12%
Laporan Departemen Perdagangan Amerika Serikat menunjukkan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) bulan lalu naik 0,3%. Sementara itu, pendapatan pribadi dan belanja konsumen tercatat lebih tinggi dari perkiraan.
Para pelaku pasar terus menimbang sinyal kekuatan ekonomi terhadap prospek pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed. Pekan lalu, bank sentral memangkas suku bunga untuk pertama kalinya dalam tahun ini dan memberi sinyal akan ada pemotongan lanjutan.
“Investor masih mencari arah kebijakan bank sentral dari sini dan bersiap untuk penutupan kuartal,” kata Managing Director Granite Wealth Management, Bruce Zaro.
“Menurut saya ini tipikal window dressing akhir kuartal… Akan ada volatilitas selama periode ini dan dalam beberapa minggu berikutnya karena laporan keuangan perusahaan akan mulai keluar,” ujarnya.
Adapun Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan tarif baru pada sejumlah barang impor, termasuk truk berat, obat-obatan bermerek, kabinet dapur, perlengkapan kamar mandi, dan furnitur berlapis kain.
Investor juga mencermati pernyataan pejabat The Fed. Presiden The Fed Richmond, Thomas Barkin menyatakan memiliki keyakinan yang rendah terhadap proyeksi inflasi karena dampak tarif yang berkelanjutan pada perekonomian.
Sementara Wakil Ketua The Fed, Michelle Bowman, mengutip data pasar tenaga kerja terbaru dan menegaskan bahwa sudah saatnya untuk bertindak tegas dan proaktif menghadapi menurunnya dinamika pasar tenaga kerja dan tanda-tanda kerentanan yang muncul.
Baca Juga: Saham CSMI Melonjak, Dirut: Itu Murni Mekanisme Pasar
Investor kini menanti laporan pekerjaan untuk bulan ini yang akan dirilis Jumat. Ia dipandang sebagai indikator penting untuk arah kebijakan suku bunga dari AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement