Gorontalo Karnaval Karawo Sarana Perkuat Ekosistem Ekonomi Kreatif
Kredit Foto: Uswah Hasanah
Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf) Teuku Riefky Harsya mengungkapkan Gorontalo Karnaval Karawo (GKK) merupakan sarana untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif, bukan sekadar perayaan budaya.
Ini disampaikan Menteri Ekraf saat membuka Parade Gorontalo Karnaval Karawo 2025 yang menjadi puncak rangkaian GKK di Grand Palace Convention Center, Kota Gorontalo pada Sabtu (27/9).
Baca Juga: Genjot Ekonomi Sirkuler, MIND ID Bersama Masyarakat Ubah Sampah Menjadi Produk Bernilai
"Apresiasi atas kerja sama strategis dengan Bank Indonesia. Bank Indonesia telah terbukti menunjukkan komitmen dalam penguatan ekosistem ekraf di daerah," ucapnya, dikutip dari siaran pers Kementerian Ekraf, Senin (29/9).
Puncak acara GKK 2025 ini digelar bersamaan dengan Hulonthalo Art and Craft Festival (HACF) pada 27–29 September 2025. GKK 2025 menampilkan kain sulam Karawo, warisan budaya Gorontalo yang telah dikenal lebih dari empat abad. Kain yang identik dengan sulaman tangan penuh presisi ini dipresentasikan dalam balutan kostum fesyen kontemporer, menghadirkan paduan keindahan tradisi dan kreativitas modern.
Menteri Ekraf Teuku Riefky turut menegaskan bahwa GKK 2025 merupakan bukti nyata sinergi antara Pemerintah Provinsi Gorontalo dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo.
Selain itu Menteri Ekraf Teuku Riefky mengatakan berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai pada kuartal II 2025, fesyen menempati posisi terdepan sebagai penyumbang ekspor ekonomi kreatif dengan kontribusi mencapai 55%, diikuti oleh kriya sebesar 38,92%, dan kuliner sebesar 5,95%. Untuk itu ia menekankan bahwa Karawo memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan dapat menjadi produk unggulan ekspor.
“Ini adalah bukti nyata bahwa Indonesia, terutama daerah seperti Hulonthalo, memiliki potensi besar untuk menjadi bagian dari rantai nilai global. Di sini, motif Karawo kini menjadi desain fesyen yang elegan dan diminati pasar nasional hingga internasional. Sementara itu, inovasi kuliner seperti roti dari tepung sagu yang diperkaya dengan rasa lokal, atau kue Karawo kering dengan hiasan sulam motif Karawo, bukan hanya membangkitkan cita rasa nusantara, melainkan juga membentuk identitas produk asli Indonesia yang bernilai tinggi dan berkelanjutan,” ucap Menteri Ekraf Teuku Riefky.
GKK 2025 sebagai perayaan ke-14 sejak pertama kali digelar pada 2011, Karnaval Karawo terus berkembang menjadi ajang fesyen dan seni yang dinanti. Tahun ini, puluhan desainer lokal dan pelaku usaha kreatif ikut ambil bagian, menampilkan kreasi busana yang menggabungkan teknik sulam tradisional dengan tren mode terkini, membuka peluang kerja sama lintas industri.
Di tempat yang sama, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa mengatakan pada tahun 2024 GKK mencatatkan hasil yang positif, ia menilai angka tersebut tercipta dari kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement