Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ), pengelola jaringan bioskop CGV, memastikan ekspansi jaringan dan pertumbuhan bisnis makanan dan minuman (F&B) akan menjadi fokus utama perseroan pada tahun depan.
Arah strategi tersebut dipandang penting untuk memperkuat pangsa pasar di tengah persaingan industri hiburan yang semakin ketat.
Direktur BLTZ, Haryani Suwirman, menegaskan bahwa penambahan bioskop tetap menjadi prioritas perusahaan pada 2026.
“Ekspansi tentu akan terus kami lakukan termasuk tahun depan, karena ini sangat memengaruhi market share kami,” ujarnya dalam Public Expose Insidentil, Kamis (2/10/2025).
Baca Juga: BLTZ Bukukan Laba Rp25 Miliar di Tengah Tekanan Pendapatan
Meski belum merinci jumlah maupun lokasi tambahan bioskop baru, Haryani optimistis target tahun depan dapat lebih baik dibanding capaian tahun ini. Saat ini, BLTZ mengoperasikan 71 bioskop dengan 405 layar per akhir Juni 2025, jumlah yang stagnan dibanding akhir 2024 dan turun dari 74 bioskop pada 2023.
Selain perluasan bioskop, bisnis F&B juga menjadi perhatian. Pendapatan dari lini usaha ini naik menjadi Rp193,93 miliar pada semester I-2025, dibanding Rp190,77 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
“Melihat tren yang meningkat, kami percaya di tahun depan pendapatan F&B akan terus tumbuh. Dengan inovasi program promosi yang terus kami lakukan, kami berharap bisa meng-grab pendapatan dari pasar tersebut,” kata Haryani.
Mandati Martalangga Putri, Marketing Team Leader BLTZ, menambahkan bahwa strategi perusahaan dalam menghadapi kompetisi bukan hanya lewat jaringan bioskop, melainkan juga melalui konten eksklusif CGV serta kemitraan dengan mitra yang memiliki basis pelanggan besar.
“Dengan begitu, kami dapat menarik pelanggan mereka sekaligus memperkuat posisi kami di pasar,” jelasnya.
Di sisi lain, BLTZ mencatat kinerja keuangan yang beragam pada semester I-2025. Pendapatan turun tipis 0,46 persen menjadi Rp614,77 miliar dari Rp617,61 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, laba bersih justru melonjak 155,31 persen menjadi Rp25,22 miliar, didorong efisiensi dan inovasi operasional.
Baca Juga: Bioskop Platinum Cineplex Hadir di Cibitung, Usung Konsep Vibes Aesthetic
Arie Hartomo Putra, Finance Team Leader BLTZ, menjelaskan bahwa penggantian proyektor berbasis lampu ke proyektor laser menekan biaya operasional.
“Biaya untuk pembelian lampu-lampu tersebut menurun, sehingga berdampak positif pada laba yang meningkat dibandingkan tahun sebelumnya,” ungkap Arie.
Arie menambahkan, untuk kebutuhan modal kerja perusahaan masih mengandalkan pendapatan operasional dan belum membutuhkan tambahan pembiayaan. Ia juga menyebutkan, penambahan bioskop hingga akhir tahun akan disesuaikan dengan kondisi pasar.
“Kalau memang memungkinkan ada penambahan, kita akan kejar untuk selesai di tahun ini,” kata Arie.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement