Analis Waspadai Risiko Bear Market, Harga Bitcoin Sulit Bertahan di US$125.000
Kredit Foto: Kliring Berjangka Indonesia
Harga bitcoin terus menjadi sorotan usai mengalami reli yang mengejutkan hingga mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa terbaru. Namun, kali ini aset kripto tersebut terancam anjlok jika gagal menembus level dari US$125.000.
Chief Investment Officer (CIO) Ledn, John Glover mengeluarkan peringatan keras bahwa kegagalan menembus level resistensi tersebut dapat menjadi sinyal awal bear market kripto.
Baca Juga: Abu Dhabi Larang Kawasan Pertanian Jadi Tambang Kripto
Bitcoin sempat menyentuh rekor tertinggi di US$125.000 di Senin (6/10). Namun ia gagal mempertahankan angka tersebut dan turun menuju sekitar US$124.000.
Adapun reli ini didorong oleh permintaan yang meningkat terhadap spot exchange-traded funds (ETF) yang terdaftar di Amerika Serikat (AS). Hal itu juga dipengaruhi oleh penutupan pemerintahan (government shutdown) dari Negeri Paman Sam.
Menurut Glover, nasib bitcoin kini bergantung pada level kunci US$125.000. Ia akan menjadi arah penentuk gerak harga bitcoin untuk beberapa bulan ke depan.
“Jika kita berhasil menembus, maka target akhir tahun adalah US$145.000. Namun jika terjadi penolakan beberapa kali dalam level resistensi, maka ada alasan untuk percaya bahwa bear market untuk BTC akan dimulai,” kata Glover.
Baca Juga: Dongkrak Regulasi, Australia Bakal Wajibkan Perusahaan Kripto Miliki Lisensi
Meski memberikan peringatan, ia tetap memproyeksikan bitcoin akan mampu menembus level resistensi dan reli hingga sekitar US$145.000. Namun usai hal itu, aset kripto itu kemudian memasuki fase bear market setelahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement