Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kebutuhan Industri Meningkat, CPA Australia dan Talentvis Kolaborasi Siapkan Talenta Profesional di Bidang Keuangan

Kebutuhan Industri Meningkat, CPA Australia dan Talentvis Kolaborasi Siapkan Talenta Profesional di Bidang Keuangan Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Permintaan terhadap talenta profesional keuangan yang berpengalaman di Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan. Perusahaan saat ini tidak hanya mencari talenta profesional keuangan dengan kemampuan teknis yang kuat, tetapi juga yang memiliki peran sebagai rekan bisnis strategis.

Menurut data dari Talentvis Consulting Indonesia, hingga September 2025 terdapat lebih dari 3.178 lowongan kerja di bidang keuangan, dengan sekitar 733 posisi atau 23 persen ditujukan untuk level senior. Dari jumlah tersebut, hampir 49 persen berada pada level setara Vice President, Direktur, atau General Manager.

"Hal ini menandakan bahwa perusahaan semakin membutuhkan talenta profesional keuangan yang tidak hanya mahir dalam aspek numerik, tetapi juga mampu berpikir strategis, memahami arah bisnis, serta menjadi penggerak dalam transformasi organisasi," ungkap Associate Director Talentvis Indonesia, Patricia Setyadjie pada seminar "Future-Ready Careers in Finance" yang diselenggarakan bersama CPA Australia di Jakarta, Rabu (8 Oktober 2025).

Patricia menambahkan bahwa banyak posisi strategis kini memerlukan tenaga profesional keuangan yang memahami aspek seperti merger dan akuisisi (M&A), pendanaan, manajemen risiko, integrasi bisnis, dan tata kelola perusahaan. "Peran Chief Financial Officer (CFO) tidak hanya terbatas pada pengelolaan arus kas, melainkan juga menavigasi perusahaan di tengah ketidakpastian ekonomi," jelasnya.

Perubahan signifikan dalam kebutuhan talenta profesional keuangan ini didorong oleh perkembangan teknologi, transformasi model bisnis, dan regulasi yang semakin kompleks. Oleh karena itu, perusahaan mencari talenta profesional keuangan yang memiliki pandangan menyeluruh terhadap bisnis dan mampu beradaptasi secara cepat terhadap dinamika perubahan.

"Perusahaan tidak lagi hanya mencari talenta profesional keuangan yang memahami angka, tetapi juga yang dapat menganalisis data, memprediksi risiko, dan memberikan rekomendasi strategis bagi perusahaan," tambahnya.

Selain keterampilan teknis, talenta profesional keuangan juga harus menguasai keahlian lintas bidang seperti analisis data, penggunaan sistem ERP modern seperti SAP atau Oracle, serta literasi digital melalui platform seperti Power BI, Tableau, atau bahasa pemrograman Python untuk analitik. Kompetensi dalam aspek lingkungan dan keberlanjutan juga menjadi penting seiring meningkatnya perhatian terhadap ESG, carbon accounting, dan kepatuhan global.

Kemampuan komunikasi dan kepemimpinan lintas budaya juga semakin krusial, terutama bagi mereka yang berinteraksi dengan tim regional maupun global. "Kemampuan bahasa asing kini menjadi syarat dasar, bukan hanya nilai tambah. Talenta profesional keuangan dituntut memiliki digital fluency dan wawasan global agar dapat bersaing secara internasional," jelas Patricia.

Tren serupa juga terjadi di kawasan Asia Tenggara. Di Singapura, Malaysia, dan Vietnam, persyaratan untuk posisi senior semakin ketat. Talenta profesional keuangan di negara-negara tersebut sudah umum dengan predictive analytics, pelaporan lintas negara, serta kepatuhan ESG sebagai bagian dari tanggung jawab sehari-hari. Patricia menilai penguasaan teknologi dan wawasan bisnis lintas negara merupakan keharusan bagi talenta profesional keuangan Indonesia yang ingin bersaing di tingkat regional.

“Dulu jalur karir di bidang keuangan bersifat linier, mulai dari accounting, controller, hingga CFO. Kini, jalur tersebut lebih dinamis, dengan banyak profesional keuangan berasal dari latar belakang komersial atau operasional karena memahami bisnis secara holistik,” tambah Patricia. Menurutnya, kemampuan lintas fungsi menjadi nilai tambah utama yang membuat talenta profesional keuangan siap menduduki posisi strategis.

Baca Juga: RI-Australia Operasi Bersama Awasi Perairan Perbatasan dari Kegiatan Ilegal

Kolaborasi CPA Australia x Talentvis Siapkan Talenta Profesional Keuangan

Dalam kesempatan yang sama, Country Manager dan Chief Representative CPA Australia Indonesia, Selvi Tanggara Sihotang menyampaikan bahwa kolaborasi dengan Talentvis bertujuan membantu anggota CPA dan talenta profesional keuangan memahami arah perubahan pasar tenaga kerja.

"CPA Australia ingin memastikan anggotanya tidak hanya kuat secara teknis, tetapi juga memiliki wawasan bisnis dan kemampuan digital. Kami menyediakan pelatihan, micro-credentials, dan program pengembangan profesional berkelanjutan yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini," ujar Selvi.

Ia menegaskan bahwa meski teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi terus berkembang, posisi profesional keuangan tidak akan tergantikan, melainkan berevolusi. "AI hanya menggantikan proses administratif, sementara analisis, etika, dan pengambilan keputusan tetap memerlukan peran manusia," jelasnya.

CPA Australia, yang memiliki lebih dari 175.000 anggota di seluruh dunia termasuk sekitar 550 di Indonesia, aktif bekerja sama dengan industri untuk memperkuat koneksi karir melalui seminar, klinik karir, dan sesi review resume yang memberikan masukan langsung dari para perekrut profesional.

Peserta seminar, Agustinus Tobing dari AWS Information Security, menambahkan bahwa kompetensi talenta profesional keuangan masa depan tidak hanya melibatkan teori, tetapi juga praktik dan jaringan profesional. "Networking, adaptasi, dan pembelajaran berkelanjutan adalah kunci. Dunia berubah cepat, sehingga yang tidak terus belajar akan tertinggal," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: