Kredit Foto: Youtube Sekretariat Presiden
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong peningkatan penetrasi mobil produksi nasional di pasar global.
Dirinya mengatakan pada 2024, ekspor mobil nasional mencapai USD6 miliar, sedangkan ekspor industri roda empat pada periode Januari-Agustus 2025 mencapai 375 ribu unit.
Baca Juga: Dukung Ekonomi Hijau, Surveyor Indonesia Buka Akses Green Financing bagi UMKM
Ini disampaikannya dalam acara “Tiga Juta Ekspor bagi Indonesia, Perjalanan Tumbuh Bersama Membangun Kesejahteraan Bangsa” oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Kamis (9/10/2025).
"Dan Gaikindo menargetkan sejumlah 500 ribu unit hingga akhir tahun 2025," imbuhnya, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Jumat (10/10).
Pencapaian monumental dari PT TMMIN yang berhasil mengekspor hingga 3 juta unit kendaraan itu ditujukan ke negara-negara di kawasan Asia, Timur-Tengah, Afrika, dan Amerika Latin. Dari ekspor pertama ke Brunei Darussalam pada tahun 1987, kini produk Indonesia telah menjangkau lebih dari 100 negara di dunia.
“Ini bukti nyata dari daya saing Indonesia di kancah global, dan kami dapat sampaikan juga bahwa Bapak Presiden Prabowo Subianto aktif untuk membuka pasar baru, dan salah satunya adalah dengan Indonesia masuk dalam aksesi blok perdagangan CP-TPP. Di mana ada kesempatan untuk membuka pasar Meksiko yang selama ini mereka mengenakan trade-in quota. Jadi, kami berharap ekspor Indonesia ke Meksiko dalam dua tahun ke depan bisa diperluas,” jelas Menko Airlangga.
Saat ini, rata-rata jumlah produksi mobil Toyota di Indonesia sekitar 300 ribu per tahun. Produksi tersebut didukung oleh ekosistem rantai pasok dalam negeri, termasuk industri kecil menengah, mulai dari pabrik baja, plastik, ban, kaca, dan komponen part otomotif, sekitar 540 pemasok di tier 2 dan 240 pemasok di tier 1.
Kontribusi langsung sektor alat angkutan terhadap PDB nasional pada tahun 2024 mencapai 1,40%. Sektor otomotif memiliki rantai industri yang panjang, melibatkan industri komponen, leasing, dealer, hingga after sales, sehingga dampak terhadap perekonomian secara luas diperkirakan bisa mencapai 6%.
Target ini diproyeksikan akan menambah penciptaan lapangan kerja hingga 100 ribu tenaga kerja langsung dan menciptakan lebih dari 1 juta lapangan kerja di seluruh rantai nilai, sekaligus mendongkrak kontribusi ekonomi sebesar USD25 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement