SMAN MH Thamrin Jadi Sekolah Garuda, Guru Optimistis Anak Tak Mampu Punya Peluang Kuliah di Luar Negeri
Kredit Foto: Istimewa
Sebuah babak baru dalam pendidikan unggulan di Jakarta telah dimulai. SMA Negeri Unggulan MH Thamrin kini resmi menyandang status sebagai Sekolah Garuda, sebuah inisiatif yang menjadi bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto. Tujuannya jelas: mencetak generasi muda berprestasi yang akan menjadi pemimpin di bidang sains, teknologi, engineering, dan matematika (STEM).
Namun, di balik status baru ini, tersimpan harapan yang lebih dalam dari para guru di sekolah tersebut. Mereka memandang transformasi ini bukan hanya sebagai peningkatan kualitas sekolah, melainkan sebagai gerbang untuk dua tujuan mulia: memperluas akses pendidikan berkualitas secara merata, dan yang terpenting, membuka jalan bagi anak-anak bertalenta dari keluarga kurang mampu untuk bisa meraih mimpi berkuliah di universitas-universitas terbaik dunia.
Nur Cholis, salah satu guru di SMAN Unggulan MH Thamrin, mengaku sangat antusias dan bangga menjadi bagian dari Sekolah Garuda Transformasi.
Baca Juga: Lewat Sekolah Garuda, Bilqis Berharap Wujudkan Mimpi Bangun Sekolah di Daerah Tertinggal
“Dengan program ini, kami berharap anak-anak afirmasi (tidak mampu) juga memiliki kesempatan yang sama untuk berkuliah di luar negeri seperti mereka yang berasal dari keluarga mampu,” kata Nurcholis di SMAN Unggulan Thamrin.
Nur menjelaskan, ada tiga jalur pendaftaran untuk menjadi calon siswa SMAN Unggulan MH Thamrin. Pertama, jalur prestasi, bagi siswa yang memiliki banyak penghargaan di bidang sains. Kedua, jalur afirmasi, untuk siswa dari keluarga tidak mampu pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP). Ketiga, jalur umum, yang terbuka bagi seluruh warga Jakarta dengan syarat nilai kumulatif tiga mata pelajaran, matematika, bahasa Inggris, dan IPA, minimal 88, serta lulus tes seleksi. Dari penyaringan ketat itu, hanya 88 siswa yang diterima setiap angkatan, terdiri atas 44 siswa laki-laki dan 44 siswa perempuan.
Ia menambahkan, SMAN Unggulan MH Thamrin menerapkan tiga kurikulum dalam proses belajar-mengajar: kurikulum internasional Cambridge, kurikulum olimpiade, dan kurikulum nasional. “Anak-anak di sini sebenarnya sudah memiliki jalan untuk bisa kuliah ke luar negeri. Namun dengan adanya program Sekolah Garuda, kami berharap jalannya semakin terbuka lebar,” harapnya.
Guru lainnya, Dura Syahrina, menyampaikan harapan senada. Menurut Dura, program Sekolah Garuda memberikan kesempatan lebih luas kepada siswa-siswinya untuk menembus kampus ternama luar negeri, bersaing di kancah global, dan kembali ke Tanah Air untuk berkontribusi bagi bangsa.
Baca Juga: Talita Almira, Murid Berprestasi yang Yakin Sekolah Garuda Bisa Wujudkan Mimpi Kuliah di Luar Negeri
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo yang telah menggagas ide Sekolah Garuda ini. Semoga ke depan, setiap provinsi memiliki Sekolah Garuda sendiri agar semakin banyak anak-anak Indonesia bisa menempuh pendidikan tinggi di luar negeri,” tutur guru Bimbingan dan Konseling tersebut.
Sebab, Dura yakin seperti halnya di Jakarta, di daerah lain juga banyak anak-anak dengan kecerdasan di atas rata-rata yang belum mendapatkan akses terhadap pendidikan berkualitas. Program Sekolah Garuda, menurut Dura, menjadi salah satu jawabannya.
“Saya percaya, di berbagai daerah di Indonesia banyak sekali anak-anak potensial yang seharusnya mendapat kesempatan pendidikan yang lebih luas. Karena itu, harapannya ke depan bisa dibangun Sekolah-Sekolah Garuda di seluruh provinsi agar semakin banyak anak-anak Indonesia yang memperoleh akses pendidikan berkualitas,” ujar Dura.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement