Kredit Foto: Ist
PT Buma Internasional Grup Tbk (DOID) buka suara soal anak usahanya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), yang dituding ikut ambil untung dalam kasus kontrak penjualan solar nonsubsidi yang ditengarai dilakukan dengan harga di bawah bottom price dan bahkan di bawah harga pokok penjualan (HPP) PT Pertamina.
Direktur DOID, Iwan Fuad Salim, dalam keterbukaan informasi yang dilansir Kamis (16/10), menyatakan bahwa Perseroan belum dapat memberikan keterangan dan penjelasan lebih lanjut terkait pemberitaan tersebut.
"Hal ini dikarenakan kami belum mendapatkan pemahaman yang lengkap dan akurat terkait isu dalam Pemberitaan tersebut. Manajemen tengah mempelajari dan menelaah isi Pemberitaan tersebut secara hati-hati dan seksama untuk selanjutnya ditetapkan langkah- langkah yang diperlukan," katanya.
Baca Juga: Kinerja Loyo, Kerugian DOID Capai USD74,21 juta Melonjak 179%
Meski begitu, ia menjelaskan bahwa selama hampir tiga dekade beroperasi di Indonesia, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), sebagai anak perusahaan Perseroan, secara konsisten menegakkan standar tata kelola perusahaan yang baik dan menjunjung tinggi prinsip kepatuhan terhadap seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Grup Perseroan senantiasa berupaya menjaga integritas dan tanggung jawab seluruh karyawannya dalam menjalankan setiap kegiatan usaha, serta bekerja sama secara profesional dengan seluruh mitra dan pemangku kepentingan guna mendukung kelangsungan operasional Perseroan," ujarnya.
Baca Juga: Grup Astra (UNTR) Buka Suara Soal Isu Anak Usaha Beli Solar di Bawah Harga Pasar
Sebagai perusahaan yang menghormati prinsip keterbukaan dan transparansi, Perseroan pun berkomitmen untuk terus memantau perkembangan dari pemberitaan tersebut dan berupaya untuk menjaga kepercayaan dari seluruh pemangku kepetingan.
"Sepanjang pengetahuan Perseroan, hingga saat ini tidak terdapat informasi atau kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup Perseroan serta dapat mempengaruhi harga saham Perseroan yang belum diungkapkan kepada publik," tutup Iwan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Advertisement