Kredit Foto: Pharos Indonesia
Meningkatnya kasus osteoartritis di Indonesia membuka peluang baru bagi industri farmasi dan suplemen kesehatan untuk memperluas segmen pasar produk perawatan sendi. PT Pharos Indonesia menjadi salah satu pemain yang melihat tren ini melalui peluncuran dan penguatan distribusi produk suplemen Viostin DS.
Osteoartritis, yang menjadi penyebab utama disabilitas pada orang dewasa, kini dialami sekitar 15% penduduk Indonesia berusia di atas 40 tahun. Risiko meningkat seiring bertambahnya usia, pola makan tidak sehat, dan gaya hidup kurang aktif. Kondisi tersebut membuat permintaan produk pendukung kesehatan sendi kian meningkat, terutama dari kelompok usia produktif dan lanjut usia.
“Viostin hadir untuk mendukung masyarakat Indonesia tetap aktif tanpa terbebani nyeri sendi. Karena kami percaya, sendi yang sehat adalah kunci menikmati setiap langkah kehidupan,” ujar dr. Mariani Leman, Direktur PT NutriSains (Pharos Group), dalam keterangannya.
Baca Juga: Unifam Perkuat Ekspansi Global Melalui Trade Expo Indonesia 2025
Pharos melihat tren peningkatan permintaan produk suplemen sendi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, seiring perubahan gaya hidup masyarakat urban dan meningkatnya kesadaran terhadap kesehatan preventif. Produk Viostin menjadi salah satu kontributor pertumbuhan lini bisnis kesehatan Pharos, terutama di segmen joint care supplement yang nilainya diperkirakan terus naik di Asia Tenggara.
Pasar suplemen sendi global sendiri diperkirakan tumbuh 7–8% per tahun hingga 2030, didorong meningkatnya populasi lansia dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mobilitas tubuh. Di Indonesia, pasar produk perawatan sendi diproyeksikan melampaui nilai Rp3 triliun dalam lima tahun ke depan, dengan potensi ekspansi ke kota-kota lapis dua dan tiga.
Pharos memosisikan Viostin DS sebagai suplemen berbasis nutrisi yang mengandung kombinasi Glucosamine, Chondroitin, Mangan, Magnesium, Zinc, dan Vitamin C. Formulasi ini diklaim membantu memperbaiki tulang rawan sendi yang rusak, menjaga kelenturan, dan meningkatkan daya tahan otot agar tubuh tetap aktif.
Baca Juga: Imperial Group Perkuat Strategi Ekspansi Pasar Melalui Kolaborasi Inovatif dengan JAPFA Food
dr. Mariani menjelaskan, inovasi produk dilakukan melalui penyesuaian ukuran molekul agar lebih mudah diserap tubuh. “Kami ingin mengajak semua orang menjaga sendi sejak dini. Semakin cepat kita bertindak, semakin lama kita bisa bergerak bebas,” ujarnya.
Selain memasarkan produk secara nasional, Pharos juga mengembangkan pendekatan edukatif dengan menginisiasi gerakan hidup sehat dan kampanye kesadaran sendi di berbagai daerah. Langkah ini dinilai sebagai strategi brand engagement yang menyeimbangkan antara edukasi dan ekspansi pasar.
Dengan tren masyarakat yang semakin sadar terhadap pentingnya kesehatan sendi dan mobilitas, industri suplemen domestik berpotensi mencatat pertumbuhan signifikan. Pharos, melalui Viostin, memanfaatkan peluang ini untuk memperkuat posisinya di pasar kesehatan preventif yang kian kompetitif.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement