Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lanjutkan Buyback Saham, Bukalapak (BUKA) Siapkan Rp420,79 Miliar

Lanjutkan Buyback Saham, Bukalapak (BUKA) Siapkan Rp420,79 Miliar Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) kembali bersiap melakukan pembelian kembali (buyback) saham dengan nilai mencapai Rp420,79 miliar. Langkah ini diambil sebagai upaya menjaga keseimbangan antara fundamental perusahaan dan kondisi pasar yang tengah berfluktuasi.

Manajemen Bukalapak menjelaskan bahwa dana buyback ini akan berasal dari sisa alokasi pembelian saham sebelumnya yang diumumkan pada 3 Juli 2025. Kala itu, perusahaan menyiapkan dana hingga Rp1,13 triliun.

“Mengingat masih terdapat sisa dana untuk pembelian kembali saham sebesar Rp420.794.871.507 dan belum melampaui batasan maksimum sebagaimana diatur dalam Pasal 8 Peraturan OJK Nomor 13 Tahun 2023, Perseroan merencanakan untuk kembali melakukan Pembelian Kembali Saham,” ujar manajemen dalam keterbukaan informasi, Kamis (23/10).

Baca Juga: Dana IPO Bukalapak (BUKA) Masih Tersisa Rp8,58 Triliun, Ini Kata Manajemen

Aksi korporasi ini bukan kali pertama dilakukan. Sebelumnya, perusahaam telah melaksanakan buyback pada periode 7 Juli 2025 hingga 6 Oktober 2025. Untuk tahap terbaru, pembelian saham akan dilakukan baik melalui Bursa Efek maupun di luar bursa, secara bertahap atau sekaligus, mulai 24 Oktober 2025 hingga 23 Januari 2026.

Manajemen memastikan, langkah ini tidak akan mengganggu kondisi keuangan perusahaan. “Pelaksanaan pembelian kembali saham memberikan indikasi bahwa Perseroan memiliki likuiditas yang cukup untuk melakukan pembelian saham tanpa mengganggu kondisi keuangan, operasional, atau investasi lainnya,” jelasnya. 

Lebih lanjut, manajemen menegaskan bahwa aksi ini tidak akan memberikan dampak negatif terhadap kinerja operasional maupun pendapatan perusahaan. “Menurut hasil analisa Perseroan, pelaksanaan Pembelian Kembali Saham tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kinerja operasional dan pendapatan Perseroan, karena Perseroan pada saat ini memiliki modal dan arus kas yang cukup,” tambah manajemen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: