Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Staf Ahli Menko Bidang Pembangunan Daerah Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko Infra), Arif Rahman, mendorong generasi muda untuk mengelola sampah dengan baik dan berkelanjutan.
Ini disampaikannya dalam kegiatan Youth Awareness di SMP Negeri 2 Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, beberapa waktu lalu. Kegiatan ini merupakan bagian dari proyek Green Infrastructure Development (GID) kolaborasi Kemenko Infra dengan GIZ dan Waste4Change.
Baca Juga: Pecah Rekor Dunia untuk Aplikasi Generative AI, RI Siap Sambut Masa Depan Digital
Lebih lanjut, Arif menilai masalah sampah tidak hanya kita temui di daratan, tapi juga sampai ke laut dan kawasan mangrove.
Menurut catatan Kementerian Lingkungan Hidup, Indonesia menghasilkan sekitar 70,6 juta ton sampah setiap tahun. Karena itu, pengelolaan sampah harus dimulai dari sumbernya, dari rumah, dari diri sendiri.
“Adik-adik semua adalah generasi muda yang akan menjadi agen perubahan. Kalau dari awal sudah membiasakan diri mengelola sampah dengan baik, kebiasaan itu akan menular ke keluarga dan lingkungan. Dari sekolah ini, kita bisa mulai perubahan besar untuk bumi kita,” ungkap Sahli Arif, dikutip dari siaran pers Kemenko Infra, Kamis (23/10).
Sahli Arif juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi dalam kegiatan ini, termasuk GIZ dan Waste4Change, serta pihak sekolah yang menjadi tuan rumah. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi percontohan bagi sekolah-sekolah lain dalam penerapan pengelolaan sampah organik.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 2 Kuta Utara, Ida Bagus Nyoman Segarayoga, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas terpilihnya sekolahnya sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan Youth Awareness.
“Ini merupakan kesempatan luar biasa bagi sekolah kami untuk mendapatkan pengimbasan ilmu terkait pengolahan sampah. Permasalahan sampah bukan hanya masalah, tapi juga peluang jika kita mampu mengelolanya dengan baik. Kegiatan ini sejalan dengan misi sekolah kami, yaitu berkarakter, berbudaya, berprestasi, berwawasan lingkungan, dan peduli terhadap kebersihan,” ujar Segarayoga.
Kegiatan ini ditutup oleh Plt. Kepala Biro Data, Komunikasi, dan Informasi Publik Kemenko Infra, Agnes Wirdayanti, yang mendorong para siswa untuk menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.
“Perubahan bisa dimulai dari diri sendiri. Adik-adik sudah belajar memilah sampah hari ini, sekarang tinggal diterapkan di rumah, ajak keluarga ikut serta. Semangat dan energi kalian luar biasa, dan kalian adalah agen perubahan untuk menjaga Bali dan menjaga bumi,” pesan Plt. Karo Agnes.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam kerangka kerja sama bilateral Indonesia–Jerman melalui Green Infrastructure Initiative (GII). Proyek ini bertujuan mendukung pembangunan infrastruktur hijau di Indonesia serta memperkuat kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, dalam menjaga keberlanjutan lingkungan melalui pengelolaan sampah berbasis 3R.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement