Kredit Foto: Uswah Hasanah
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 13 perusahaan masih antre melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) hingga 23 Oktober 2025. Data ini menunjukkan minat perusahaan untuk melantai di pasar modal tetap tinggi menjelang akhir tahun.
Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengatakan pipeline IPO saat ini terdiri atas dua perusahaan skala kecil dengan aset di bawah Rp50 miliar, enam perusahaan skala menengah dengan aset antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar, serta lima perusahaan skala besar dengan aset di atas Rp250 miliar.
Baca Juga: BEI Setop Sementara Perdagangan 4 Saham Ini Imbas Harga Naik Tajam
“Sampai dengan 23 Oktober 2025, pipeline pencatatan saham di BEI terdiri dari 13 perusahaan dengan klasifikasi aset yang beragam,” ujar Nyoman dalam keterangannya, dikutip Minggu (26/10/2025).
Meski tidak memerinci sektor usaha calon emiten tersebut, Nyoman menyebut sebagian besar perusahaan yang tengah dalam proses penilaian diharapkan dapat menyelesaikan proses pencatatan sebelum akhir 2025.
“Mayoritas calon perusahaan tercatat yang berada dalam pipeline saat ini diperkirakan melaksanakan pencatatan sahamnya tahun ini, dengan catatan tidak terdapat concern dari OJK maupun BEI,” jelasnya.
BEI juga mencatat, dua dari 13 calon emiten menggunakan laporan keuangan per Juli 2025, sementara sisanya memakai laporan keuangan semester I/2025. Tidak ada perusahaan yang menggunakan laporan per September 2025. Hal ini menunjukkan sebagian besar calon emiten tengah berada dalam tahap akhir persiapan dokumen penawaran.
Selain IPO, BEI juga mengungkapkan satu perusahaan tengah berada dalam pipeline rights issue dan 23 emisi obligasi yang berasal dari 18 perusahaan hingga periode yang sama. Langkah ini mencerminkan geliat aksi korporasi di pasar modal Indonesia yang terus berlanjut di tengah kondisi ekonomi global yang dinamis.
“Evaluasi pencatatan perusahaan tidak hanya dilihat dari pemenuhan persyaratan formal, tetapi juga dari sisi kinerja dan kualitas secara komprehensif,” kata Nyoman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement