Agar Tak Terjebak Volatilitas, Upbit Indonesia Ungkap Kesalahan Umum Investor Kripto dan Cara Menghindarinya
Kredit Foto: Istimewa
Minat pada Bitcoin dan uang digital di Indonesia tumbuh sangat cepat. Namun, di balik itu semua muncul masalah baru yaitu bagaimana caranya berinvestasi kripto agar tidak hanya berdasarkan emosi atau spekulasi yang akhirnya merugikan.
Sebagai aset digital yang dikenal, harga Bitcoin sangat mudah berubah naik turun secara drastis dalam waktu singkat. Hal ini sering membuat investor yang belum memahami cara kerja pasar menjadi impulsif dalam mengambil keputusan.
Menurut Upbit Indonesia, edukasi adalah kunci utama agar investor bisa lebih tenang, berpikir jernih, dan punya strategi ketika menghadapi gejolak harga yang ekstrem.
Baca Juga: 5 Exchange Kripto Indonesia, Pilih yang Mana?
Upbit Indonesia mencatat setidaknya beberapa kesalahan mendasar yang kerap dilakukan oleh investor pemula di pasar kripto:
1. Kurang Riset Sebelum Berinvestasi
Banyak investor membeli aset digital hanya karena tren atau rekomendasi tanpa memahami fundamental, teknologi, maupun proyek di baliknya. Padahal, riset mendalam sangat penting untuk menilai potensi jangka panjang suatu aset.
2. Trading Berdasarkan Emosi
Keputusan yang didorong rasa takut (fear) atau serakah (greed) seringkali mengakibatkan pembelian di harga puncak dan penjualan di saat panik. Disiplin dan strategi jangka panjang lebih efektif dibanding reaksi sesaat terhadap pergerakan harga. Investor perlu menahan diri dan berpegang pada strategi jangka panjang yang disiplin, bukan sekadar reaksi terhadap pergerakan harga harian.
3. Menggunakan Leverage Berlebihan
Fitur margin trading memang menjanjikan potensi keuntungan besar, namun juga meningkatkan risiko kehilangan modal secara signifikan jika pasar bergerak berlawanan. Pemanfaatan leverage sebaiknya dilakukan dengan pengetahuan dan pengelolaan risiko yang matang.
4. Mengejar Keuntungan Cepat
Banyak investor tergoda untuk mencari “cuan instan” tanpa memahami volatilitas alami pasar kripto. Padahal, membangun portofolio aset digital yang sehat membutuhkan kesabaran, diversifikasi, dan manajemen risiko yang baik.
Baca Juga: Perkuat Ekosistem Kripto, Crypto.com Putuskan Ajukan Lisensi Bank Nasional di AS
Menurut Resna Raniadi, Chief Operating Officer Upbit Indonesia, pemahaman mendalam terhadap dinamika pasar merupakan faktor pembeda utama antara investor yang berhasil dan mereka yang rentan mengalami kerugian.
“Kripto bukan sekadar tren, melainkan bagian dari evolusi sistem keuangan global. Karena itu, investor perlu memahami bahwa setiap peluang selalu hadir bersama risiko. Edukasi yang berkelanjutan berperan penting dalam membantu investor membuat keputusan yang lebih bijak serta tetap tenang menghadapi volatilitas pasar,” ujar Resna.
Resna menambahkan, banyak investor baru yang kerap terjebak karena terlalu fokus pada potensi imbal hasil tinggi tanpa mempertimbangkan strategi pengelolaan risiko.
“Kami sering menyaksikan investor terburu-buru masuk pasar saat harga naik, lalu panik ketika harga terkoreksi. Padahal, kedisiplinan dan pemahaman jangka panjang jauh lebih penting daripada mengejar keuntungan sesaat,” tambahnya.
Baca Juga: Bitcoin Rebound, Pasar Kripto Bersiap Sambut Keputusan The Fed
Sebagai platform yang berkomitmen meningkatkan literasi kripto di Indonesia, Upbit Indonesia secara konsisten menjalankan berbagai inisiatif edukatif yang selaras dengan program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) oleh OJK. Upaya tersebut mencakup publikasi artikel edukasi di media nasional dan kanal media sosial, hingga penyelenggaraan campus roadshow di berbagai universitas di Indonesia untuk memperkenalkan ekosistem aset digital kepada generasi muda.
“Visi kami adalah membangun ekosistem kripto Indonesia yang aman, transparan, dan berdaya saing global. Semua ini hanya dapat terwujud jika masyarakat memahami cara berinvestasi dengan benar sejak awal,” tutup Resna.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement