Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Minyak Dunia Naik Setelah Stok Turun Tajam di AS

Harga Minyak Dunia Naik Setelah Stok Turun Tajam di AS Kredit Foto: Kementerian ESDM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga minyak dunia naik pada perdagangan di Rabu (29/10). Data pemerintah menunjukkan penurunan tajam persediaan minyak mentah dan bahan bakar, sementara optimisme memenuhi pasar jelang pertemuan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping.

Dilansir dari Reuters, Kamis (20/10), Minyak Brent naik 0,8% menjadi US$64,92. Sementara West Texas Intermediate (WTI) menguat 0,6% menjadi US$60,48.

Baca Juga: Peduli Ekosistem Lingkungan, BRI Beri Pelatihan Pengolahan Limbah Minyak Jelantah di Bogor

Data U.S. Energy Information Administration (EIA) menunjukkan bahwa stok minyak mentah, bensin, dan bahan bakar sulingan semuanya turun lebih besar dari perkiraan analis.
Stok minyak mentah anjlok hampir tujuh juta barel, jauh melebihi ekspektasi penurunan 211.000.

Penurunan besar ini mematahkan ekspektasi pasar akan kelebihan pasokan global, di tengah meningkatnya produksi oleh kelompok dari Organisasi Negara Pengeskpor Minyak dan Sekutunya (OPEC+).

“Di mana kelebihan pasokannya?” kata Analis Price Futures Group, Phil Flynn.

“Semakin lama surplus itu tidak muncul, semakin besar kita akan mempertanyakan apakah benar-benar ada kelebihan pasokan,” ujarnya.

Trump menyatakan keyakinan akan hasil positif dari pertemuannya dengan Xi Jinping. Hal ini usai selesainya kesepakatan dagang AS–Korea Selatan. Nada positif ini membantu meredakan kekhawatiran perlambatan ekonomi akibat tarif dan perang dagang yang selama ini menekan permintaan minyak serta harga komoditas global.

Baca Juga: Tinjau SPBU Jatim, Dirut Pertamina Patra Niaga dan Dirjen Migas Pastikan Komitmen Layanan Konsumen

Namun, kekhawatiran lain tetap membayangi pasar. Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar dua puluh lima basis poin sesuai perkiraan. Namun Ketua Jerome Powell memberikan nada hati-hati terkait prospek kebijakan moneter ke depan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: