Catat Kinerja Positif hingga Akhir September 2025, PBT dan PATAMI Maybank Naik
Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Simpanan nasabah tumbuh 13,2% Y-o-Y. Giro dan tabungan masing-masing tumbuh 19,3% dan 0,9%, sejalan dengan strategi untuk memperkuat pendanaan yang efisien. Deposito Berjangka mengalami peningkatan sebesar 14,4% pada sembilan bulan 2025. Rasio CASA tercatat 52,3% pada September 2025.
Platform perbankan digital terus menunjukkan pertumbuhan positif. Transaksi melalui M2U (ritel) meningkat 23,4% menjadi lebih dari 22 juta transaksi, sementara M2E (korporasi) naik 12,5% menjadi lebih dari 3,7 juta transaksi.
Beban overhead terkendali, dengan kenaikan sebesar 3,0% Y-o-Y didukung upaya berkelanjutan dalam mengoptimalkan operasional Bank. Cost-to-income ratio (CIR) sebesar 70,4% dari 71,4% pada tahun sebelumnya. Demikian juga, rasio efisiensi operasional (BOPO) menurun menjadi 89,1%, dibandingkan 92,3% pada sembilan bulan tahun lalu. Hal ini mencerminkan pengelolaan biaya yang disiplin didukung pendapatan yang tumbuh berkelanjutan.
Laba Operasional Sebelum Provisi (PPOP) tumbuh 2,8% Y-o-Y menjadi Rp2,05 triliun, sementara provisi membaik 32,1%, sejalan dengan pencadangan pre-emptive yang dibentuk pada tahun sebelumnya.
Non-Performing Loans (NPL) berada di level 2,4% (gross) dan 1,5% (net) pada September 2025, membaik dibandingkan 2,9% (gross) dan 1,7% (net) pada September 2024. Saldo NPL turun 17,4% Y-o-Y.
Likuiditas tetap terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank saja sebesar 77,5%, Liquidity Coverage Ratio (LCR) Bank saja sebesar 163,6%, jauh di atas ketentuan minimum 100%, dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) Bank saja sebesar 118,7%.
Posisi permodalan tetap kuat dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 27,1% dan Common Equity Tier 1 (CET1) sebesar 25,9%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement