Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Dolar Amerika Serikat (AS) menguat tipis pada perdagangan di Senin (3/11). Hal ini terjadi seiring investor menunggu rilis sejumlah data ekonomi penting untuk menilai kekuatan ekonomi dan arah kebijakan dari Federal Reserve (The Fed).
Dilansir dari Reuters, Indeks dolar, yang mengukur kinerja greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, naik tipis ke 99,82.
Baca Juga: Rosan Roeslani Bahas Investasi Korea Selatan di Indonesia Senilai 6 Miliar Dolar AS
Penutupan sebagian pemerintahan diperkirakan akan menunda publikasi laporan ketenagakerjaan nonfarm payrolls di AS. Investor lebih memilih untuk memantau data alternatif seperti laporan ketenagakerjaan dan indeks manajer pembelian pekan ini untuk mendapatkan gambaran kondisi ekonomi.
“Kurangnya data resmi menciptakan ketenangan semu di pasar,” ujar Analis Valas Senior National Australia Bank, Rodrigo Catril.
“Selama penutupan pemerintahan masih berlangsung, gejolak hanya akan terjadi jika ada kejutan besar dari survei atau data sektor swasta,” tambahnya.
Sebelumnya, The Fed memangkas suku bunga sebesar dua puluh lima basis poin, sesuai ekspektasi pasar. Namun, Ketua Jerome Powell menegaskan bahwa langkah tersebut mungkin menjadi pemangkasan terakhir tahun ini, dengan alasan risiko kebijakan lebih lanjut tanpa data ekonomi yang lengkap.
Baca Juga: Kebijakan Moneter Ditantang Makin Populernya Stablecoin Dolar AS
Sejumlah pejabat bank sentral juga menyuarakan ketidaknyamanan atas keputusan pelonggaran tersebut. Pasca Powell, investor memangkas ekspektasi pemangkasan suku bunga lanjutan pada bulan depan dan kini memperkirakan ada peluang pemangkasan bunga pada bulan tersebut sekitar 68%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement