Kredit Foto: Getty Images/Tomohiro Ohsumi
Jepang dan Amerika Serikat (AS) akan bersama-sama mempelajari pengembangan tambang rare earth dalam perairan sekitar dari Pulau Minamitori di Samudra Pasifik.
Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi mengatakan kerja sama pengembangan mineral langka menjadi topik utama dalam pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Baca Juga: Jepang Akan Revisi Undang-Undang Investasi Asing
Kedua negara juga menandatangani kesepakatan kerangka kerja untuk menjamin pasokan rare earth bagi industri penting seperti otomotif, elektronik, dan pertahanan. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya mengamankan pasokan mineral strategis yang selama ini didominasi oleh China.
“Di Pulau Minamitori terdapat lumpur laut yang melimpah dan berpotensi mengandung rare earth dalam jumlah besar,” kata Takaichi, dilansir dari Reuters, Kamis (6/11).
Takaichi menambahkan, pihaknya berencana mengujicoba pengambilan lumpur mengandung rare earth pada awal tahun depan guna menilai kelayakan teknis proyek tersebut.
“Kami akan mempertimbangkan cara-cara konkret untuk memajukan kerja sama antara kedua negara dalam pengembangan rare earth di Minamitori,” ujarnya.
Baca Juga: Suzuki Melihat BYD Jadi Ancaman Besar di Pasar Mobil Kei Jepang
Diketahui, Pemerintah Jepang tengah mendorong proyek nasional untuk memperkuat produksi mineral langka domestik sebagai bagian dari strategi meningkatkan keamanan ekonomi dan maritim.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement