Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump Incar Mineral Strategis dari Lima Negara Asia Tengah

Trump Incar Mineral Strategis dari Lima Negara Asia Tengah Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tengah berupaya untuk memperkuat pengaruhnya dengan menjamu para pemimpin lima negara dari Asia Tengah. Negara-negara tersebut adalah Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.

Dilansir dari Reuters, Jumat (7/11), Trump melakukan hal tersebut menyusul meningkatnya kompetisi global atas sumber daya mineral. Ia berupaya mendiversifikasi rantai pasok dari ketergantungan pada Rusia dan China.

Baca Juga: Garap Ekosistem Kripto, Trump Ogah Bitcoin Dikuasai China

AS sendiri khususnya mendorong kemitraan baru untuk mengamankan pasokan mineral kritis, energi, dan jalur perdagangan darat yang dapat menghindari wilayah kedua rival geopolitiknya itu.

Kawasan Asia Tengah dikenal kaya akan sumber daya energi dan mineral strategis. Namun, kelima negara masih memiliki keterkaitan ekonomi yang erat dengan Rusia. Sementara China memperluas pengaruhnya melalui investasi besar dalam sektor infrastruktur dan pertambangan.

AS sendiri saat menjalankan strategi multi-sektor untuk mengamankan pasokan mineral kritis dan mengurangi ketergantungan pada China.

Beijing diketahui beberapa kali menggunakan dominasinya dengan membatasi ekspor logam strategis, mempertegas urgensi untuk mencari sumber alternatif di Asia Tengah.

Dengan populasi sekitar delapan puluh empat juta jiwa, negara-negara tersebut memiliki cadangan besar uranium, tembaga, emas, logam tanah jarang, dan mineral lain yang penting untuk transisi energi hijau global.

Baca Juga: Trump Ingin Amerika Serika Jadi Superpower Bitcoin

Kazakhstan merupakan pemasok utama uranium dunia, dengan produksi hampir empat puluh persen dari total global pada 2024. Sementara Uzbekistan termasuk dalam lima besar produsen. Bersama, keduanya menyumbang lebih dari setengah produksi uranium dunia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: