Kredit Foto: Istimewa
Harga bitcoin bertahan di dekat level resistansi penting pada Jumat (7/11). Analis memperingatkan potensi pelemahan lebih lanjut di tengah memburuknya indikator teknikal dan fundamental.
Dilansir dari Coinmarketcap, mata uang kripto terbesar di dunia itu diperdagangkan di sekitar US$101.000. Hal ini terjadi setelah sebelumnya turun di bawah rata-rata pergerakan satu tahun, level kunci yang selama ini menjadi batas psikologis dan teknikal penentu dasar dari siklus bull saat ini.
Baca Juga: Citi: Anjloknya Pasar Kripto Bikin Arus Masuk ke Spot Bitcoin Melambat
CryptoQuant mengatakan bahwa penurunan di bawah rata-rata jangka panjang tersebut menandai hilangnya dukungan utama. Sementara Bull Score Index jatuh ke nol untuk pertama kalinya sejak Juni 2022. Ia merupakan sinyal yang terakhir kali muncul sebelum pasar bearish sebelumnya.
CryptoQuant juga memperingatkan bahwa jika bitcoin gagal memulihkan posisinya di atas rata-rata satu tahun dalam waktu dekat, pasar bisa menghadapi koreksi besar dengan target penurunan ke kisaran US$72.000.
“Kegagalan untuk merebut kembali rata-rata pergerakan satu tahun secara cepat dapat memicu koreksi yang jauh lebih besar,” tulis CryptoQuant.
Laporan tersebut muncul setelah fundamental pasar kripto terus melemah dalam beberapa pekan terakhir, ditandai dengan turunnya aliran dana masuk (inflows), menyusutnya aktivitas jaringan, serta melandainya indikator valuasi on-chain utama.
Baca Juga: Pemerintah Raup Rp1,71 Triliun dari Pajak Transaksi Kripto
Analis CryptoQuant menilai kondisi pasar saat ini menyerupai akhir 2021. Itu ketika penurunan serupa di bawah rata-rata jangka panjang menandai awal dari penurunan berkepanjangan dalam siklus sebelumnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement