Peran Strategis Industri Makanan dan Minuman dalam Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Kredit Foto: Kemenperin
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan industri makanan dan minuman atau industri agro berperan strategis dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Hal tersebut ditunjukkan dengan kontribusi industri agro yang mencapai 52,07 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) industri pengolahan nonmigas pada semester I 2025.
Baca Juga: Sektor ISKPBGN Bantu Pertumbuhan Industri Manufaktur Nasional
"Selama ini, industri makanan dan minuman telah menjadi motor utama dalam peningkatan nilai tambah bahan baku, peciptaan lapangan kerja, dan mampu berdaya saing dalam kancah global," ucap Menperin, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Selasa (11/11).
Industri Makanan dan Minuman pun ditampilkan dalam Pameran Showcase Program Unggulan Pemerintahan Prabowo-Gibran yang diselenggarakan di Mall Gandaria City, Jakarta Selatan pada tanggal 5-9 November 2025.
“Pameran ini menjadi bentuk komitmen pemerintah dalam memperkuat rantai pasok pangan nasional, meningkatkan produktivitas, dan memperluas pasar ekspor bagi pasar makanan dan minuman Indonesia,” ujar Menperin.
Sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pada peningkatan nilai tambah, Kemenperin telah menjalankan berbagai program strategis seperti Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN) sebagai kerangka kerja komprehensif penguatan sistem integrasi dari hulu ke hilir. Melalui program ini, Kemenperin memacu integrasi rantai pasok industri nasional (backward dan forward linkage) dengan dukungan regulasi cerdas, jaminan ketersediaan bahan baku, peningkatan efisiensi proses produksi, serta penguatan inovasi dan akses pasar.
Selanjutnya, untuk memenuhi permintaan global atas industri yang inklusif dan berkelanjutan, Kemenperin telah menetapkan 29 perusahaan nasional sebagai National Lighthouse Industry 4.0, salah satunya berasal dari sektor industri makanan dan minuman. Melalui penerapan transformasi digital 4.0, industri mampu meningkatkan produktivitas hingga 101 persen, mempercepat proses produksi, serta menurunkan emisi gas rumah kaca.
Selain itu, Kemenperin turut memberikan program restrukturisasi mesin dan peralatan industri pada tahun 2024 kepada 34 industri agro sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas pada sektor industri makanan dan minuman dalam negeri.
Sebelumnya, sektor industri agro telah menunjukkan kinerja yang solid dengan mencatatkan pertumbuhan sebesar 6,49 persen pada triwulan III tahun 2025 untuk subsektor industri makanan dan minuman. Selain itu, sektor ini juga menorehkan capaian ekspor menembus USD 37,38 miliar serta menghasilkan surplus neraca dagang sebesar USD 26,96 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement