Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan pengembangan sumber daya manusia (SDM) industri merupakan faktor kunci dalam keberhasilan transformasi digital.
Kini sektor manufaktur menerapkan teknologi digital seperti kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang tidak hanya mendorong pertumbuhan maupun inovasi, namun juga berperan penting dalam meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan daya saing nasional.
Baca Juga: Pertumbuhan Industri Halal ke Depan Diyakini Perkuat Ketahanan Ekonomi
"Kami optimistis tenaga kerja industri Indonesia mampu menguasai kompetensi digital dan teknologi masa depan," ujar Menperin, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Rabu (12/11).
Berdasarkan Global AI Index 2024 yang dirilis oleh Tortoise Media, Indonesia menempati peringkat ke-49 dari 83 negara. Kondisi ini menunjukkan perlunya penguatan pada aspek infrastruktur digital, pengembangan ekosistem AI, serta kebijakan pemerintah yang mendorong kolaborasi lintas lembaga agar pengembangan AI dapat berjalan sistematis dan berkelanjutan.
Sebagai tindak lanjut dari upaya tersebut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Electrification AIoT Transformation 4.0 2025” pada Rabu (5/11) di Gedung Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI 4.0), Jakarta. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama dengan Indonesia Robotics Association (IRA) dan perusahaan teknologi global asal Singapura, Arrow Electronics, Inc., yang mempertemukan para pelaku industri nasional dan internasional.
Kepala BPSDMI Doddy Rahadi menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan FGD tersebut. “Perkembangan robotics saat ini menjadi salah satu fokus utama dalam agenda Making Indonesia 4.0. Industri membutuhkan ekosistem yang kuat, mulai dari kesiapan teknologi, rantai pasok, hingga kapasitas sumber daya manusia,” ungkapnya.
Menurut Doddy, kegiatan FGD ini bertujuan untuk membangun pemahaman bersama tentang arah transformasi industri, termasuk pemanfaatan teknologi AIoT, sistem otomasi, sensor, dan rantai pasok semikonduktor yang dapat memberikan lompatan besar dalam efisiensi dan produktivitas industri.
Selain itu, pelaksanaan FGD juga menjadi langkah strategis untuk memastikan bahwa SDM Indonesia tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta dan pengembang inovasi.
Forum ini dihadiri oleh sekitar 100 peserta dari perusahaan dan lembaga yang bergerak di bidang robotics, semikonduktor, dan kendaraan listrik (EV). FGD menjadi ruang kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat ekosistem industri cerdas yang adaptif terhadap perkembangan teknologi global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement