Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenhub Gandeng Swasta Jaga Efisiensi Transportasi Libur Akhir Tahun

Kemenhub Gandeng Swasta Jaga Efisiensi Transportasi Libur Akhir Tahun Kredit Foto: Azka Elfriza
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dalam penyelenggaraan angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Aan Suhanan, dalam Rapat Akhir Tahun dan Persiapan Nataru 2025/2026 yang digelar Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) di Jakarta, menyebutkan bahwa kolaborasi lintas lembaga dan pelaku infrastruktur jalan menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga kelancaran arus kendaraan selama periode libur nasional tersebut.

Pada momen yang sama, ia juga menegaskan, penanganan mobilitas masyarakat selama Nataru tidak boleh dilakukan sebagai rutinitas tahunan, melainkan dengan perencanaan matang berbasis kolaborasi.

“Saya meyakini dan optimistis kita akan sukses menyelenggarakan angkutan Nataru 2025/2026. Kunci utamanya adalah tidak boleh menangani event ini sebagai rutinitas biasa, kita harus tangani dengan penuh antisipasi,” ujar Aan, Kamis (13/11/2025).

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Penumpang di Libur Nataru, ASDP Siapkan Integrasi Layanan

Menurutnya, kesuksesan penyelenggaraan Nataru sebelumnya menunjukkan efektivitas kolaborasi antara pemerintah, operator tol, dan pemangku kepentingan lain dalam menjaga konektivitas nasional. 

Ia menilai, model kerja sama ini dapat menjadi contoh efisiensi ekonomi infrastruktur berbasis kemitraan publik–swasta.

“Kita sukses mengelola Nataru 2024/2025 tentu strateginya adalah sinergi dan kolaborasi. Kita tidak bisa bergerak sendiri-sendiri,” tegas Aan.

Ditjen Perhubungan Darat memproyeksikan jalan tol akan tetap menjadi jalur utama masyarakat selama libur panjang, terutama seiring penambahan ruas tol baru. 

Karena itu, berbagai langkah antisipatif dilakukan, termasuk kunjungan lapangan ke titik krusial seperti ruas Bocimi (Bogor–Ciawi–Sukabumi) di Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, yang berpotensi mengalami kemacetan tinggi.

Selain itu, pemanfaatan teknologi dan data real-time juga menjadi fokus kerja sama antara Ditjen Hubdat dan ATI. 

Melalui integrasi sistem digital milik Jasamarga Integrated Digitalmap (JID), kata Aan, arus kendaraan dapat diprediksi secara lebih akurat untuk mencegah kepadatan ekstrem.

Baca Juga: Kemenhub Pastikan Armada Laut Efisien dan Aman Sambut Nataru

“Kalau saya lihat data dari JID, kalau bisa dipergunakan dan diintegrasikan oleh seluruh anggota ATI sangat luar biasa, bisa memprediksi pergerakan kendaraan yang melewati tol,” ungkap Aan.

Adanya kesiapan kolaboratif juga mencakup mitigasi risiko musim hujan yang diperkirakan mencapai puncaknya pada Desember–Januari.

Dengan adanya koordinasi lintas lembaga, kata Aan, bisa menjadi faktor utama agar pelayanan publik di sektor transportasi tetap efisien, aman, dan andal.

“Dengan persiapan yang lebih awal, kolaborasi dan sinergi, serta pemanfaatan data yang maksimal, saya yakin kita dapat melayani masyarakat dengan baik,” tutup Aan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: